Rifan Financindo Berjangka - Nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS melemah pada awal perdagangan di pasar
spot Selasa (7/4/2015). Data Bloomberg, pukul 09.14 WIB menunjukkan mata
uang Garuda berada di posis Rp 12.982 per dollar AS. Posisi ini turun
dibanding penutupan kemarin pada 12.960.
Hari ini rupiah diperkirakan bergerak variatif. Indeks dollar AS yang tetap rawan tertekan dalam jangka pendek memberi peluang kenaikan rupiah.
Rupiah menguat tajam bersamaan dengan penguatan mata uang Asia lainnya terhadap dollar AS pada perdagangan sebelumnya. Indeks dollar AS yang tertekan akibat pernyataan Yellen yang dovish serta data AS yang buruk berhasil menghentikan harapan kenaikan suku bunga AS yang agresif, paling tidak untuk sementara waktu.
Malam tadi indeks dollar AS kembali naik sehingga momentum penguatan rupiah yang saat ini berada di bawah Rp 13.000 akan sedikit terhalang. "Fluktuasi masih akan tinggi dan mengikuti pergerakan indeks dollar AS tetapi untuk beberapa saat ke depan rupiah masih akan berada dalam tren penguatan," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia pagi ini.
Walaupun data ISM non-manufacturing PMI AS turun, indeks dollar AS memang berhasil bangkit. Di sisi lain euro dan yen melemah cukup tajam terhadap dollar AS. Sore nanti ditunggu data sektor jasa zona euro.
Sementara itu di malam hari ditunggu indeks sentimen ekonomi AS serta data tambahan lowongan pekerjaan AS. Indeks dollar AS diperkirakan masih fluktuatif dengan kecenderungan menurun.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar