Rifan Financindo Berjangka – Untuk
perdagangan hari ini, Selasa (17/3) diperkirakan IHSG akan bergerak
berfluktuasi, dengan kecenderungan melemah di kisaran 5.399-5.468
dengan pertimbangan RSI menguat terbatas dengan SO menurun, MACD
menurun,
muncul hanging man candle dan penguatan indeks kemarin diikuti dengan penurunan volume.
Secara fundamental ekonomi dalam negeri
belum banyak berubah. Ada ekspektasi perbaikan dari sisi kebijakan
pemerintah. pergerakan IHSG pekan ini akan banyak dipengaruhi oleh
pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC), salah satunya mengenai pembahasan naiknya tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS).
Pemerintahan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, untuk stabilisasi nilai
tukar rupiah dan mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit).
Kebijakan ini akan direspons positif oleh pasar keuangan. Kepala
Ekonom BCA David Sumual mengatakan, respons pelaku pasar akan paket
kebijakan perdana Jokowi itu baru terasa dalam jangka panjang. Dalam
jangka pendek akan ada dorongan positif, atas ekspektasi adanya
perubahan yang dilakukan pemerintah. Untuk diketahui, neraca
perdagangan Februari surplus US$ 740 juta. Pemerintah memberikan paket
stimulus.
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup
+0,17% atau +9 poin ke 5.435. Total nilai perdagangan saham pada
penutupan sebelumnya sebanyak Rp 5,70 triliun dengan nilai Rp 4,10
triliun pada pasar reguler.Foreign nett sell pada perdagangan
sebelumnya sebesar Rp 765,06 miliar. Indeks ditutup menguat 0,16% pada
level 5.435. Sektor aneka industri dan keuangan mengalami kenaikan
terbesar. Investor asing net sell Rp 765,1 miliar.
Di sisi lain, indeks di bursa Wall Street
ditutup menguat yang dipicu oleh aktivitas merger akuisisi oleh emiten,
serta data ekonomi yang lebih rendah dari estimasi, meredakan kecemasan
akan potensi naiknya suku bunga lebih cepat dari perkiraan. Data
produksi pabrik di AS Februari mengalami penurunan, yang merupakan
penurunan selama tiga bulan berturut-turut, yang mengindikasikan sektor
manufaktur akan menahan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini.
Data indeks manufaktur area New York juga mengalami penurunan pada
Maret. Indeks kepercayaan pengembang di Maret secara tak terduga juga
mengalami penurunan pada level terendah selama delapan bulan terakhir.
Pertemuan The Fed yang berlangsung pada Selasa dan Rabu pekan ini
diperkirakan, The Fed akan menghilangkan kata sabar untuk menaikkan suku
bunga pada pernyataannya. Diperkirakan The Fed akan mulai menaikkan
suku bunga pada pertemuan Juni mendatang.
Gejolak eksternal akan sangat
mempengaruhi pasar. Investor kan melihat pasar-pasar mana saja yang
kelihatan valuasinya mulai melambat. Selama ini, investor asing punya
ekspektasi tinggi kepada pemerintahan Jokowi, terutama sejak Pemilu
tahun lalu. Sekarang, para investor ini memantau hasil pemerintahan
Jokowi salah satunya dari kinerja emiten di pasar modal.
Sumber : Financroll
Tidak ada komentar :
Posting Komentar