JAKARTA, KOMPAS.com -
Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Rabu
(20/8/2014). Rupiah masih rawan melemah di tengah penantian pasar atas
hasil keputusan Mahkamah Konstitusi soal presiden terpilih besok.
Dari eksternal, dollar AS index kembali naik dini hari tadi setelah data perumahan AS diumumkan membaik. Inflasi AS yang turun tipis tidak terlalu memengaruhi sentimen penguatan dollar AS. Dini hari nanti ditunggu notulensi FOMC meeting The Federal Reserve.
Dari eksternal, dollar AS index kembali naik dini hari tadi setelah data perumahan AS diumumkan membaik. Inflasi AS yang turun tipis tidak terlalu memengaruhi sentimen penguatan dollar AS. Dini hari nanti ditunggu notulensi FOMC meeting The Federal Reserve.
Pada FOMC meeting terakhir Juli lalu, besaran quantitative easing bulanan kembali dipangkas menjadi 25 miliar dollar AS. Selain itu pernyataan pada pertemuan pejabat Bank Sentral di Jackson Hole AS pada Jumat (22/8/2014) nanti juga ditunggu.
Rupiah masih mendatar dengan kecenderungan melemah kemarin. Hampir seluruh mata uang di Asia menguat terhadap dollar AS hingga Selasa (20/8/2014) sore.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, sentimen positif bagi rupiah dari meredanya krisis geopolitik masih ada. "Namun, tekanan penguatan dollar akibat membaiknya data ekonomi AS akan membatasi ruang penguatan mata uang garuda hari ini," tulisnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar