Juli lalu, Samsung membekukan sementara kerjasama dengan salah satu
pabrik pemasok komponen produk-produknya, Dongguan Shinyang Electronics
yang kedapatan mempekerjakan lima anak di bawah umur.
Namun, hari
Selasa (5/8/2014) lalu, Samsung mengumumkan bakal membuka kembali
kerjasama bisnis dengan pabrik asal Tiongkok tersebut.
Ini karena
otoritas Tiongkok menemukan bahwa Dongguan tidak menyewa para pekerja
di bawah umur secara langsung, melainkan lewat sebuah subkontraktor.
"Karena
otoritas Tiongkok menyimpulkan bahwa Dongguan Shinyang tidak menyewa
pekerja di bawah umur, Samsung akan kembali bekerjasama," tulis Samsung
dalam e-mail yang dikutip oleh Reuters.
Meski
demikian, Samsung menerapkan semacam "sanksi" bagi Dongguan, berupa
pengurangan volume order sebanyak 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Raksasa
elektronik asal Korea Selatan ini sedang berupaya meningkatkan kondisi
pekerja di pabrik-pabrik para pemasoknya di Tiongkok.
Samsung
sebelumnya sudah pernah mengaudit Dongguan Shinyang pada 25 Juni dan
tidak menemukan pekerja anak. Namun, China Labor Watch menemukan dua
pekerja berusia 14 tahun dan tiga orang berusia 15 tahun dalam
investigasi yang dilakukan diam-diam.
Kelima pekerja belia itu
sekarang telah meninggalkan pabrik. Pekerja di bawah umur memang kerap
ditemukan di pabrik-pabrik di Tiongkok, meski sebenarnya ilegal. Banyak
dari mereka yang datang ke pabrik sebagai bagian dari program "magang"
yang diorganisasikan oleh pihak sekolah. (KOMPAS.com)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar