PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Karena harga minyak mentah yang turun ke posisi terendah dalam tujuh
tahun, produsen minyak serpih AS semakin tertekan. West Texas
Intermediate untuk pengantaran Januari turun 5,4% ke bawah level $ 38
per barel hari Senin dan sedang menuju tingkat terburuk sejak 2009,
setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak memutuskan pekan lalu untuk
menjaga produksi minyak mentah di tingkat saat ini meskipun harga terjun
lebih dari 60% sejak puncaknya pada musim panas lalu.
Arab Saudi, produsen minyak terbesar OPEC dan eksportir, “jelas
bertaruh pada dua hal: pickup pada permintaan global untuk tahun 2016
dan dampak lama yang ditunggu-tunggu dari pengurangan produksi dari
proyek-proyek nonkonvensional US,” kata Katrina Lamb, kepala strategi
investasi dan penelitian di MV Financial. “Kami percaya Arab Saudi akan
tetap saja memaksa produksi walau harga tinggi keluar dari pasar,”
katanya dalam komentar terbaru.
Hatfield mengatakan bahwa produksi global Saudi telah naik menjadi
sekitar 10,5% dari 10,4% pada bulan April 2015, sedangkan produksi AS
telah menurun menjadi 9,5% dari 10,1% selama periode tersebut. Pada hari
Senin, data bulanan pemerintah AS menunjukkan bahwa total produksi
shale-minyak dalam negeri diperkirakan turun 116.000 barel per hari
menjadi 4.861.000 barel per hari pada bulan Januari.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar