PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak berjangka berakhir melemah tajam di bawah tekanan baru
setelah Arab Saudi berjanji akan siap untuk memenuhi peningkatan
permintaan minyak global dan persediaan minyak mentah AS menunjukkan
kenaikan tak terduga.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light, sweet
untuk pengiriman Februari turun $ 1,27 atau 3,4% untuk menetap di $
36,60 per barel setelah diperdagangkan serendah $ 36,40 segera setelah
badan Informasi Energi menunjukkan stok minyak mentah AS naik 2,6 juta
barel dalam pekan yang berakhir 25 Desember.
Minyak telah berada di bawah tekanan bahkan sebelum rilis laporan
tersebut. Sementara beberapa analis telah memperkirakan penurunan
persediaan minyak satu juta barel, American Petroleum Institute pada
hari Selasa memperkirakan adanya kenaikan 2,9 juta barel.
Surplus overproduksi telah menjadi beban terus-menerus di pasar
minyak selama lebih dari setahun. WTI dan Brent telah merosot lebih dari
70% dari posisi tertinggi mereka pada pertengahan 2008 dan sepanjang
tahun ini, dimana nilainya telah turun 31% dan 36% masing-masing. Harga
rendah telah mendorong perusahaan-perusahaan minyak besar untuk
memangkas investasi dan memotong pekerjaan.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar