PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak mentah berjangka melambung pada penutupan sesi Selasa
sekaligus menghapus sebagian besar kerugian mereka dari sesi sebelumnya.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman
November diperdagangkan dalam kisaran ketat antara $ 44,35 dan $ 45,70
per barel sebelum naik 0,82 atau 1,83% dan menetap di $ 45,27. Angka
tersebut datang satu hari setelah harga minyak NYMEX turun lebih dari
2%, di tengah indikasi kuat bahwa Federal Reserve yang akan menaikkan
suku bunga sebelum akhir tahun. Minyak mentah berjangka AS telah ditutup
lebih tinggi pada tiga dari lima sesi terakhir. Sementara minyak mentah
WTI telah naik lebih dari 2,25% selama satu bulan terakhir perdagangan.
Di Intercontinental Exchange (ICE), minyak mentah brent untuk
pengiriman November diperdagangkan antara $ 47,27 dan $ 48,62 per barel
sebelum naik 0,92 atau 1,95% dan ditutup pada $ 48,27.
Pekan lalu, badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan
dalam Weekly Petroleum Status Report bahwa persediaan minyak mentah
turun 1,9 juta barel untuk pekan yang berakhir tanggal 18 September.
Sementara itu, produksi minyak mentah AS merangkak naik pekan lalu
dan mengakhiri penurunan tujuh minggu beruntun. Produksi minyak mentah
nasional naik 19.000 menjadi 9,136 juta barel per hari, menyusul
peningkatan moderat dalam ouput di Alaska. Pada awal Juni, produksi
minyak mentah di AS memuncak di atas 9,6 juta barel per hari.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar