PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas pada awal perdagangan Asia di Selasa (8/9) pagi ini
tampak menurun kembali. Logam mulia berlanjut tertekan dipicu dari
kebijakan The Fed yang masih hawkis dalam menentukan suku bunga.
Divisi New York Merchantile Exchange, spot emas untuk pengiriman
Desember turun -0.07% di level 1.120.50. Investor saat ini berfokus dan
menunggu pada laporan pekerjaan pada Jumat ini, guna mengukur pemulihan
ekonomi dan apakah Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga pada akhir
bulan ini. Pedagang Bullion mengatakan kemungkinan emas masih berada di
bawah tekanan sampai Kebijakan Fed bertemu pada tanggal 16-17 September
mendatang, karena ketidakpastian yang terus-menerus. Harga emas lanjut
penyok tahun ini oleh ekspektasi the Fed akan kenaikan suku bunga untuk
pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Gold telah gagal untuk dijadikan safe haven yang kuat, meskipun
kelemahan kemarin di saham seiring dari kekhawatiran atas perekonomian
Tiongkok. Hal ini juga telah gagal untuk mengambil isyarat dari kegiatan
dalam mata uang dolar, dimana emas masih berjuang untuk menemukan arah
di luar kebijakan moneter AS.
Sementara saham Asia naik dan saham berjangka AS melompat mengikuti
jejak saham Eropa semalam, namun investor tetap berhati-hati sebelum
data Tiongkok dirilis dan bisa memberikan lebih banyak petunjuk pada
kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Pada perdagangan
Comex lainnya, perak berjangka turun di level -0.34% ke level $14.500,
tembaga naik 0.28% ke level $2.348.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar