PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak berjangka menetap di level terendah dalam lebih dari dua
minggu pada hari Senin karena data produksi industri Tiongkok menunjukan
pelemahan dari perkiraan dan penurunan pasar saham Shanghai menimbulkan
kekhawatiran bahwa permintaan minyak mentah dari konsumen terbesar
kedua di dunia akan melemah.Pedagang juga bersiap untuk pergerakan yang
lebih volatile dan harga minyak mungkin akan bergerak lebih rendah dalam
beberapa pekan mendatang. Goldman Sachs Group Inc mengatakan pekan lalu
bahwa harga minyak US bisa jatuh ke level $ 20 per barel karena pasokan
berada pada level kekenyangan global.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober menetap di level $
44 per barel, turun 63 sen atau 1,4% di New York Mercantile Exchange.
Ini menandai penutupan terendah sejak 27 Agustus. Sementara itu, Brent
untuk pengiriman Oktober di bursa ICE Futures London, yang berakhir pada
Selasa, jatuh $ 1,77 atau 3,7% ke level $ 46,37 per barel.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar