PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga minyak retrace untuk istirahat sejenak pada sesi perdagangan
Kamis, setelah selama tiga hari mencatat keuntungan yang menimbulkan
harapan bahwa pasar yang hancur akhirnya mulai membaik. Di New York
Mercantile Exchange, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk
pengiriman April, kehilangan sembilan sen menjadi berakhir di 34,57
dolar AS per barel. Di perdagangan London, minyak mentah Brent untuk
pengiriman Mei, naik tipis 14 sen menjadi menetap pada 37,07 dolar AS
per barel, tingkat terbaik sejak awal Januari.
Kedua kontrak naik selama tiga hari terakhir di tengah tanda-tanda
harapan pasar akan lebih ketat — penurunan perlahan-lahan produksi AS
dan pembicaraan di antara Rusia dan anggota OPEC untuk mengadakan
pertemuan bulan ini guna menyepakati pembatasan produksi. Tetapi karena
pertemuan apapun — dan itu belum ditetapkan — tidak akan menurunkan
produksi menjadi lebih rendah, dan karena stok minyak mentah terus
meningkat di Amerika Serikat dan di tempat lain, analis mengatakan
tingkat harga yang baru tetap lemah.
Stok komersial AS melonjak 10,4 juta barel pada pekan lalu, menurut
laporan mingguan pemerintah pada Rabu. “Setelah laporan persediaan AS
kemarin, belum ada banyak berita atau apapun yang sudah sangat lemah.
Mungkin orang-orang mulai berpikir kita telah menemukan tingkat
terbawahnya, tapi buktinya tidak benar-benar kuat,” kata Mike Lynch dari
Strategic Energy & Economic Research. Minyak mentah, yang pada
akhir Januari berkubang dekat posisi terendah 13-tahun di bawah 30 dolar
AS per barel, telah terus meningkat baru-baru ini karena para pedaganga
didukung oleh fakta ada pembicaraan di antara produsen-produsen utama
tentang kelebihan pasokan di pasar.
Tetapi analis meragukan hal itu akan banyak berpengaruh terhadap
harga dalam waktu dekat. “Pada keseimbangan probabilitas, itu akan
menjadi sangat sulit bagi OPEC untuk melakukan lebih banyak daripada
itu, katakanlah, membekukan produksi pada tingkat saat ini atau
menyetujui itu, yang tidak akan memiliki banyak dampak pada pasar saat
ini,” analis CMC Markets Ric Spooner mengatakan kepada AFP.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar