PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Dalam eksperimennya dengan Nokia, Microsoft diketahui sudah menghabiskan
dana sekitar USD 8 miliar atau sekitar Rp 108 triliun (USD 1 = Rp
13.600). Uang yang dihabiskan Microsoft itu termasuk biaya
restrukturisasi perusahaan dan membayar pesangon ribuan karyawannya yang
di-PHK.
Dikutip detikINET dari The Verge,
Kamis (26/5/2016), baru-baru ini, mereka kembali mengeluarkan dana
sekitar USD 1 miliar setelah menciutkan bisnis ponselnya. Yaitu mem-PHK
1.850 karyawan dan melakukan write-off sebesar USD 950 juta. Setahun
lalu, Microsoft juga mengeluarkan USD 7,6 miliar dan memecat sekitar
7.800 karyawannya.
Microsoft awalnya menarik sekitar 25 ribu
karyawan Nokia sebagai bagian dari akuisisi bisnis ponsel Nokia seharga
USD 7,2 miliar. Namun banyaknya PHK yang dilakukan Microsoft selama dua
tahun terakhir, menandai menyerahnya perusahaan asal Redmond, Amerika
Serikat itu di bisnis ponsel.
Akuisisi Nokia oleh Microsoft
terjadi di zaman kepemimpinan CEO Steve Ballmer. Namun setelah puncak
kepemimpinannya berganti ke Satya Nadella, semua itu berubah. Nadella
sejak awal sudah menunjukkan ketidaktertarikannya dalam menjalankan
bisnis ponsel.
Sebenarnya, langkah akuisisi Nokia ini dibela oleh
banyak pihak. Menurut mereka, Microsoft memang perlu mengakuisisi Nokia
karena perusahaan asal Finlandia itu menguasai lebih dari 90% pasar
Windows Phone, dan diisukan akan berpindah ke Android.
Langkah
serupa sebenarnya pernah dilakukan Google dengan akuisisi Motorola.
Raksasa perusahaan teknologi itu membeli Motorola senilai USD 12,5
miliar. Namun kemudian, Google menjualnya ke Lenovo dengan nilai hanya
USD 2,91 miliar dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Meski
demikian, Google masih mendapat keuntungan berupa paten-paten penting
yang kini dimilikinya. Bagaimana dengan Microsoft? Belum jelas apa yang
didapat Microsoft dari akuisisi Nokia.
sumber : inet.detik.com
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar