KOMPAS.com — Kejatuhan BlackBerry di industri ponsel pintar saat ini banyak disebut sebagai akibat keterlambatan perusahaan tersebut dalam menanggapi iPhone, terutama soal tren layar sentuh dan aplikasi mobile yang diusung "pemain baru" itu.
Tapi apakah iPhone benar merupakan penyebab keruntuhan BlackBerry?
Sebagaimana dilansir oleh BGR, sebuah grafik pangsa pasar yang dibuat Business Insiderberdasarkan data terkini dari Gartner memperlihatkan bahwa BlackBerry masih memiliki pangsa pasar signifikan pada 2009, dua tahun setelah kemunculan iPhone.
Pangsa pasar ponsel pintar global berdasarkan sistem operasi. Data dari lembaga riset Gartner (September 2013)
Pangsa pasar perusahaan asal Kanada yang dulu bernama Research In Motion (RIM) tersebut termakan oleh Android yang kini menguasai 80 persen pasar ponsel pintar global.
Akan halnya Apple, pangsa pasar pembuat iPhone ini relatif konsisten dan berada di kisaran 15 hingga 20 persen selama 4 tahun terakhir. Jadi, perusahaan ini tak terlalu banyak menggerus pangsa pasar BlackBerry.
Lalu, mengapa justru Android yang paling banyak menekan BlackBerry? Kemungkinan hal ini ada hubungannya dengan keadaan pasar di negara-negara berkembang.
Di wilayah-wilayah tersebut, konsumen yang tidak bisa membeli iPhone beralih ke tawaran ponsel-ponsel Android murah dari produsen semacam Samsung, Xiaomi, dan ZTE. Perangkat Android ini lebih disukai karena mengusung spesifikasi dan pilihan aplikasi yang lebih baik dibandingkan ponsel pintar BlackBerry.
Inisiatif Google menciptakan platform Android yang bisa dipakai oleh produsen apa pun telah mendorong munculnya perangkat-perangkat terjangkau dari berbagai merek. Inilah yang mungkin jadi penyebab utama dari tumbangnya BlackBerry.
Editor: Aditya Panji
Tidak ada komentar :
Posting Komentar