PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Harga Emas turun tipis pada akhir perdagangan akhir pekan pada Sabtu
dinihari, retreat dari dua minggu tertinggi yang terjadi pada sesi
sebelumnya karena dolar tetap kuat, namun logam mulia masih di jalur
untuk kenaikan mingguan terbesar dalam hampir dua bulan.
Harga emas spot emas turun 0,09 persen menjadi $ 1,336.26 per ons,
tetapi ditetapkan untuk kenaikan mingguan hampir 2 persen, tertinggi
sejak akhir Juli. Kenaikan terdukung keputusan The Fed mempertahankan
suku bunga tetap bulan ini.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2 persen pada $ 1,342.1 per ons.
Indeks dolar AS tetap stabil, naik tipis 0,09 persen di 95,47. Sebuah penguatan dollar AS membuat emas dalam denominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
The Fed AS mempertahankan suku bunga tetap pada bulan ini. Namun
dengan mensinyalkan kenaikan di akhir tahun pada Desember ini, dapat
menjadi sentimen penekan bagi emas. Emas bisa datang di bawah tekanan
dengan cepat jika opini pasar bergeser lebih kuat mendukung kenaikan
suku bunga Desember.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung
exchange-traded fund , naik 0,69 persen menjadi 950,92 ton, untuk sesi
kedua berturut-turut pada hari Kamis.
Perak turun 0,3 persen menjadi $ 19,79. Di antara logam mulia, perak memiliki minggu terbaik sejauh ini. Ini naik 5 persen, tertinggi sejak pekan yang berakhir 1 Juli.
Platinum naik 0,6 persen pada $ 1,058.50. Ini naik sebanyak 1,7 persen pada sesi sebelumnya. Paladium turun 0,2 persen pada $ 691,50, setelah naik 1,5 persen pada hari Kamis.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan harga emas berpotensi naik dengan pelemahan Wall Street
yang dapat memberikan pengaruh bagi pelemahan bursa global. Namun jika
dollar AS lanjutkan penguatan dapat menekan harga. Harga emas
diperkirakan berada pada kisaran Resistance $ 1,338-$ 1,340 dan jika
harga turun ada di kisaran Support $ 1,334-$ 1,332.
sumber : vibiznews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar