rifan Financindo Berjangka - Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Senin (25/5/2015),
bergerak di zona merah. IHSG dibuka melemah 5,32 poin ke posi 5.309,84.
Hingga sekitar pukul 09.30 WIB, indeks melorot 21,53 poin (0,41 persen) menjadi 5.293,62. Tercatat 60 saham naik, 104 saham turun, dan 83 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 752,77 miliar dengan volume 493, 15 juta lot saham.
Hari ini IHSG diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan awal pekan ini. Peluang ambil untung pemodal membesar pascakenaikan indeks selama sepekan terakhir secara berturut.
Pada akhir pekan lalu, indeks ditutup naik tipis 1,9 poin (0,03 persen) ke level 5.315. Merujuk data BEI menanjak sekitar 1,68 persen sepanjang pekan lalu dengan pergerakan terendah di level 5.237. Indeks LQ45 dan Indeks Kompas100 menguat masing-masing sekitar 2,19 persen dan 2,00 persen. Jika dilihat sejak awal tahun ini IHSG hanya naik 1,69 persen.
Angka itu cukup jauh dibandingkan pertumbuhan indeks saham utama di kawasan Asia. Bursa Tiongkok, misalnya, melejit hingga 43 persen di tengah respon pemodal atas pelonggaran likuiditas otoritas Tiongkok menanggapi penurunan pertumbuhan ekonominya.
Bursa Hongkong, Jepang dan Korea Selatan menyusul dengan kenaikan berturut-turut sekitar 18, 16 dan 12 persen sejak awal tahun ini. Posisi IHSG pada saat ini, menurut Riset Mandiri Sekuritas, secara teknikal berada di fibonacci retracement 50.0% - 61.8%. Fibonacci retracement 61.8% merupakan rasio yang sangat kuat sekali untuk menjadi support/resistance. Dari beberapa indikator seperti RSI menunjukan bahwa IHSG berada diposisi netral, dan MACD berada di area negatif. Diestimasi pergerakan IHSG untuk minggu ini cenderung bervariasi (mixed).
"Jika IHSG gagal melewati garis Fibonacci retracement 61.8%, yaitu di kisaran 5.330-5.350, dalam beberapa hari ke depan kami estimasi IHSG akan terkoreksi ke kisaran 5.150-5.200. Penurunan ini mempunyai probabilitas yang cukup besar," demikian riset Mandiri Sekuritas pagi ini.
Bursa Wall Street ditutup stagnan di akhir pekan lalu. Bursa Asia bergerak variatif pagi ini. Di pasar komoditas Crude Oil (WTI) ditutup pada posisi 59,72 dollar AS per barrel.
Rupiah bergerak pada kisaran Rp 13.110 – 13.167 per dollar AS dan ditutup pada level Rp 13.158 per dollar AS pekan lalu. Kisaran untuk pergerakan indeks hari ini berada di level 5.269 – 5.335.
Saham yang direkomendasikan beli adalah ELSA dan JSMR sementara jual untuk saham BBRI.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar