Rifan Financindo Berjangka-
Skandal manipulasi masih membayangi pasar finansial. Setelah skandal
suku bunga antarbank London (LIBOR) terbongkar, kini giliran 10 bank
dituduh melakukan praktik manipulasi harga logam mulia di bursa London.
Wall Street Journal melaporkan, Department of Justice (DoJ) atawa
Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) tengah memeriksa indikasi
manipulasi kontrak harga logam mulia. Sementara, Commodity Futures
Trading Commission (CFTC) sudah membuka penyelidikan terhadap 10 bank
besar dunia.
Sepuluh bank yang menjadi objek penyelidikan otoritas AS itu
terindikasi tersangkut kasus manipulasi kontrak harga emas, perak,
platinum dan paladium di bursa London. Sepuluh bank tersebut adalah
HSBC, Bank of Nova Scotia, Barclays, Credit Suisse Group, Deutsche Bank,
Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Societe Generale, Standard Bank Group
dan UBS.
"CFTC memang menerbitkan surat pengadilan ke HSBC Bank di AS pada
Januari, meminta dokumen operasional perdagangan logam mulia," ujar
manajemen HSBC, kemarin.
Sebelumnya, Di November 2014, DoJ meminta HSBC Holdings menyerahkan
sejumlah dokumen terkait perdagangan logam mulia. Bagi Barclays,
Deutsche Bank, Bank of Nova Scotia, HSBC dan Societe Generale SA,
tudingan manipulasi harga bukan yang pertama kali. Maret 2014 lalu,
kelima bank ini dituding merekayasa harga emas di bursa London.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar