Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan masih merahasiakan nilai sukuk yang akan diterbitkan. "Kalau penawarannya tinggi, banyak, ditambahin upsize dikit enggak masalah. Toh pemerintah masih kurang sekitar Rp 180 triliun, untuk penerbitan obligasi," kata Robert, ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Jumat, 11 Juli 2014
Pemerintah Akan Terbitkan Sukuk Berdenominasi Dollar AS
Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan masih merahasiakan nilai sukuk yang akan diterbitkan. "Kalau penawarannya tinggi, banyak, ditambahin upsize dikit enggak masalah. Toh pemerintah masih kurang sekitar Rp 180 triliun, untuk penerbitan obligasi," kata Robert, ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Rupiah Dibayangi Sentimen Negatif dari Eksternal
Kekhawatiran terhadap kembalinya krisis hutang di Portugal mendorong meningkatnya permintaan aset berisiko rendah seperti dollar dan US Treasury. Walaupun jobless claims AS turun, yield US Treasury 10 tahun jatuh hingga 2,53 persen sampai dini hari tadi.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia memerkirakan tren penguatan dollar AS masih akan terjadi hingga pagi ini di pasar Asia.
Walaupun hampir seluruh mata uang Asia melemah hingga sore kemarin, rupiah berhasil menguat ke Rp 11.574 bersama-sama dengan yield SUN 10 tahun yang turun hingga 8,02 persen.
"Tidak ada kejutan dari Bank Indonesia yang mempertahankan BI rate. Investor masih memanfaatkan euforia pemilu untuk melakukan aksi beli di berbagai jenis aset keuangan. Rupiah masih mempunyai ruang untuk penguatan tetapi kepanikan di Eropa bisa memicu aksi beli dollar AS," tulisnya.
Dari data Bloomberg, pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, rupiah dibuka turun ke Rp 11.605 per dollar AS.
Kamis, 10 Juli 2014
IHSG Diperkirakan Respon Positif Pilpres
Pasar saham Amerika Serikat menguat, seiring rencana The Fed yang akan melonggarkan kebijakan ekonominya. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,47 persen dan indeks S&P500 sebesar 0,46 persen.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pelonggaran ekonomi AS itu. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,12 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang menguat 0,21 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed.
Jokowi Unggul di Quick Count, Rupiah Melonjak ke Level Tertinggi 7 Pekan
Mata uang garuda melonjak 1 persen ke posisi Rp 11.518 pe dollar AS pada pukul 8.17 WIB. Sejak 3 Juli 2914, rupiah menguat 3,5 persen seiring dengan spekulasi bahwa Jokowi akan menjadi pemenang pilpres.
"Indonesia bisa mendapatkan presiden pertama yang populer dengan background yang kuat dan berkomitmen untuk memerangi korupsi dan menempatkan ekonomi pada pijakan yang lebih kuat," sebut John Krey, analis S&P Invesment Advisory Service di New York.
Sementara di pasar NDF untuk kontrak sebulan ke depan, rupiah menguat 0,1 persen ke posisi Rp 11.560 per dollar AS. Sejak 3 Juli, rupiah di pasar ini telah naik sebesar 3,7 persen seiring dengan spekulasi bahwa Jokowi akan menang pilpres.
Dollar AS Melemah untuk Ketiga Hari Berturut-turut
Risalah The Fed yang diawasi ketat mengatakan reduksi terakhir bank sentral akan terjadi setelah pertemuan Oktober jika ekonomi berkembang sesuai yang diharapkan, penjamin penurunan laju pembelian pada setiap pertemuan yang akan datang.
Selasa, 08 Juli 2014
IHSG Sesi I Ditutup Menguat 47,56 Poin
JAKARTA, KOMPAS.com
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada jeda sesi I siang hari ini,
Senin (7/7/2014) ditutup menguat, dan pasar cukup bergairah menjelang
pelaksanaan pilpres Rabu mendatang.
Pada pukul 12.00, IHSG berhenti di posisi 4.953,38 atau menguat sebesar 47,56 poin (0,96 persen). Sebanyak 157 saham diperdagangkan menguat, 102 saham melemah dan 69 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 4,05 miliar lot saham senilai Rp 3,95 triliun.
Pada pukul 12.00, IHSG berhenti di posisi 4.953,38 atau menguat sebesar 47,56 poin (0,96 persen). Sebanyak 157 saham diperdagangkan menguat, 102 saham melemah dan 69 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 4,05 miliar lot saham senilai Rp 3,95 triliun.
Dua Calon Direksi BJB Tidak Lolos "Fit and Proper Test"
Dua calon direksi BJB, yakni Jusuf Sahrudin dan Agus Riswanto, mendapat skor tidak lolos uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Awalnya, BJB mengajukan tiga nama sebagai calon direksi. Setelah merampungkan proses uji kelayakan dan kepatutan, hanya Ahmad Irvan yang mengantongi restu dari OJK.
Dus, Ahmad resmi diangkat menjadi Direktur Komersial BJB pada rapat
umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Selasa (1/7/2014). Sebelumnya,
Ahmad menjabat posisi Kepala Divisi Komersial BJB.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)