HARGA EMAS HARI INI - Ada hubungan yang sering kali berbanding terbalik antara pasar saham dan harga emas berjangka. Ketika pasar saham global mengalami kenaikan kuat, investor cenderung bersikap "risk-on", yaitu berani mengambil risiko untuk mencari imbal hasil yang lebih tinggi. Mereka akan mengalihkan modal dari aset yang dianggap aman, seperti emas, ke saham yang berpotensi memberikan keuntungan lebih besar. Kondisi ini dapat menekan harga emas berjangka.
Sebaliknya, saat pasar saham mengalami penurunan tajam atau volatilitas tinggi, investor akan beralih ke strategi "risk-off". Mereka akan menjual saham-saham berisiko dan mencari tempat yang lebih aman untuk menyimpan kekayaan mereka. Emas, dengan reputasinya sebagai aset "safe haven", menjadi tujuan utama. Arus modal yang keluar dari pasar saham dan masuk ke pasar emas dapat menyebabkan lonjakan harga yang signifikan dan tiba-tiba.
Hubungan ini sangat jelas terlihat saat terjadi krisis keuangan atau ketidakpastian ekonomi yang besar. Sebagai contoh, selama krisis finansial global 2008 atau saat awal pandemi COVID-19, pasar saham global anjlok sementara harga emas justru melonjak. Investor menggunakan emas sebagai "asuransi" terhadap potensi kerugian di pasar saham.
Dengan demikian, memantau pergerakan pasar saham adalah bagian integral dari analisis pasar emas berjangka. Indeks saham utama seperti S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq sering kali menjadi indikator utama untuk mengukur sentimen risiko investor. Jika indeks-indeks ini menunjukkan tanda-tanda pelemahan, itu bisa menjadi sinyal bagi para trader emas untuk bersiap menghadapi potensi kenaikan harga. RIFAN FINANCINDO BANDUNG
sumber : newsmaker.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar