PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia diperkirakan masih bisa menguat dalam sepekan ke depan. Namun para investor sepertinya masih cenderung menahan diri sambil menantikan pemilu di Amerika Serikat (AS).
Pasar emas dunia saat ini sepertinya masih dalam kisaran level US $ 1.900 per ounce. Tren positif masih ada, namun sepertinya minat di pasar masih tertahan.
Presiden dan CEO Adrian Asset Management, Adrian Day menggambarkan, pergerakan harga emas seperti akan meningkat dua langkah namun setelahnya akan mundur 1 langsung. Volatilitas ini diperkirakan akan berkelanjutan hingga setelah pemilihan Umum AS pada 3 November.
Beberapa investor bergerak segalanya untuk mendapatkan uang menjelang pemilihan, sementara yang lain semakin frustasi dengan momentum emas. Di sisi lain, investor memanfaatkan penurunan harga untuk melakukan aksi beli guna memanfaatkan kemungkinan tren jangka panjang," tuturnya.
Menurut hasil survei Kitco minggu ini ada 17 analis yang ikut berpartisipasi. Sebanyak 7 analis atau 41% meyakini harga emas akan naik dan cenderung sideways minggu depan. Sementara tiga analis, atau 18% memprediksi harga emas akan turun.
Pasar emas siap untuk mengakhiri minggu ini di wilayah netral, dengan emas berjangka Desember terakhir tertera pada level US $ 1.904,70 per ounce. Angka itu turun dari penutupan pekan sebelumnya US $ 1.906.40 per ounce.
Kendati begitu, beberapa analis yang memprediksi bullish penilaian penilaian tidak akan signifikan sampai adanya kejelasan dari pemilu AS dan kebijakannya terkait mendorong pertumbuhan ekonomi di AS.
Christopher Vecchio, ahli strategi mata uang senior IG Group, mengatakan bahwa pada titik ini, kecil kemungkinan paket stimulus baru akan diumumkan sebelum 3 November. Dan ini akan membuat pasar yang berada dalam kisaran yang sama dalam waktu dekat - PT RIFAN
Sumber : detikfinance.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar