PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Setiap tahun, investasi emas dalam bentuk batangan ataupun logam selalu menjadi favorit masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Meskipun sudah muncul aset investasi baru yang lebih prospektif seperti saham dan reksadana, tetapi investasi emas telah mencuri hati banyak orang karena anggapan mengenai stabilitas harga dan kepastian untung di masa depan. Padahal, berbagai anggapan itu sebenarnya salah kaprah. Dibandingkan investasi emas fisik, trading emas online bisa jadi lebih prospektif dan menguntungkan.
Kelemahan Investasi Emas Fisik
Warren Buffett, investor legendaris yang termasuk salah satu orang terkaya di dunia, justru mengklaim kalau emas fisik itu tak bernilai investasi. Ia bahkan pernah mengatakan, "(Emas) itu tak berbuat apa-apa kecuali duduk di sana dan memandang Anda."
Mengapa Buffett tak menyukai emas? Salah satu prinsip investasinya adalah bahwa ia hanya akan menanamkan dana pada hal-hal yang berdaya guna dan memenuhi kebutuhan praktis manusia. Saham -aset investasi favoritnya- berfungsi langsung menyuplai kebutuhan modal perusahaan. Ia juga pernah menanamkan dana hingga USD1 Miliar pada perak, karena logam mulia itu memiliki banyak kegunaan tak tergantikan di bidang medis dan industri. Sedangkan emas, menurutnya, tak memiliki banyak fungsi kecuali sebagai perhiasan dan pelapis alat elektronik yang bisa digantikan dengan logam lain. Tanpa kegunaan yang signifikan, bagaimana harganya akan meningkat?
Secara historis, emas dikenal sebagai aset pelindung kekayaan di berbagai peradaban. Tak seperti uang kertas yang jadi sampah ketika terjadi perang dan krisis keuangan, emas malah naik pamor dan jadi substitusi alat pembayaran di masa-masa gejolak. Namun, tak dapat dipungkiri pula bahwa kenaikan harga emas tidak bersifat mutlak. Dalam jangka sangat panjang (lebih dari 10 tahun), harga emas memang mengalami peningkatan. Namun, dalam jangka pendek, pergerakannya bisa jatuh. Coba perhatikan grafik harga emas (dalam Dolar AS) antara 1 Maret 2012-4 Juli 2019 di bawah ini.
Perhatikan: Apabila Anda memulai investasi emas pada tahun 2013, lalu menjualnya kembali dalam tempo lima tahun setelahnya, maka pasti akan mengalami kerugian. Selain harganya jatuh, Anda juga tentu sudah keluar biaya sendiri untuk penyimpanan dan pengamanannya. Belum lagi, harga beli dan harga jual emas tidaklah sama. Toko emas biasanya menerapkan harga lebih rendah untuk buyback, meskipun Anda hanya menjual kembali emas yang dulu dibeli di tempat yang sama. Namun, situasi seperti ini tak akan Anda hadapi jika trading emas online.
Apa itu Trading Emas Online?
Trading emas online mengacu pada aktivitas memperdagangkan aset terkait emas (gold) dengan menggunakan platform trading forex. Untuk melakukannya, Anda harus mendaftar terlebih dahulu di salah satu broker forex yang menyediakan pula aset emas dalam bentuk Emas Futures, Emas CFD, ataupun Emas Spot dengan simbol XAU/USD. Setelah itu, Anda perlu menyetorkan sejumlah dana sebagai modal, lalu mulai trading secara online melalui software yang diberikan oleh broker.
Trading emas online seperti ini termasuk aktivitas berisiko tinggi bagi pemula. Tak sedikit pula trader pemula yang mengalami kerugian besar-besaran karena langsung menanamkan dana besar tanpa memahami seluk-beluk trading online terlebih dahulu. Namun, trading emas online seperti ini juga memiliki banyak kelebihan dibandingkan investasi emas fisik.
3 Kelebihan Trading Emas Online
1. Tak Perlu Menanggung Biaya Pengiriman Emas
Apabila Anda ingin membeli emas batangan atau koin, maka Anda perlu antri di Gerai Antam atau toko emas. Apabila membeli emas tersebut melalui online shop atau online marketplace, Anda bahkan harus menanggung biaya pengiriman plus asuransi yang tidak sedikit. Di sisi lain, aktivitas trading emas online tak melibatkan pengiriman emas fisik sama sekali. Semua transaksi diselesaikan online, dan Anda pun dapat menyetor dana dan mengambil keuntungan melalui e-banking, atau malah lewat fasilitas pembayaran digital yang sedang populer saat ini.
2. Tak Perlu Risau Penyimpanan dan Keamanan
Setelah membeli emas batangan atau koin, apa yang Anda lakukan? Tentu mencari tempat untuk menyembunyikannya. Bisa jadi penyimpanan gratis seperti kolong lemari, atau penyimpanan yang agak mahal seperti brankas dan safe deposit box. Begitupun, tak menjamin kalau emas Anda akan aman dari pencurian. Padahal jika trading emas online, Anda tak perlu mengkhawatirkan semua ini. Broker kredibel akan menjamin bahwa uang Anda hanya dapat ditarik oleh Anda saja
3. Bisa Mendapatkan Keuntungan Saat Harga Naik ataupun Turun
Dalam trading emas online, dikenal istilah "short position" atau "sell" dan "long position" atau "buy". Posisi "buy" artinya Anda mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga. Sedangkan ketika melakukan "sell" pada aset XAU/USD misalnya, berarti Anda mengharapkan keuntungan dari penurunan harga emas terhadap Dolar AS. Dalam situasi itu, Anda akan mendapatkan keuntungan meskipun harga emas turun, karena nilai Dolar AS meningkat. Dengan kata lain: sementara para pemilik emas fisik menanggung rugi akibat penurunan harga emas, Anda justru untung besar!
Meski demikian, beragam keuntungan itu tak diperoleh dengan cuma-cuma. Sebagaimana telah dituturkan sebelumnya, trading emas online termasuk usaha berisiko tinggi. Anda bisa mengalami kerugian besar jika terjebak modus penipuan berkedok broker. Anda juga bisa rugi jika berani menanamkan segepok modal ketika belum paham cara trading yang benar. Jadi, apabila Anda tertarik untuk trading emas online, sebaiknya belajar trading forex dari nol dulu. Dengan mengenal aset yang akan diperdagangkan dan alat perdagangannya, maka Anda mengurangi risiko investasi secara signifikan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : inbizia.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar