PT RIFAN BANDUNG - Pekan lalu harga emas dunia di arena pasar spot ditutup terkoreksi 1,6%. Awal pekan ini, harga emas mulai menunjukkan sinyal penguatan dan kembali ke level US$ 1.900/troy ons.
Sejak Oktober harga emas cenderung mondar-mandir di level resisten kuat US$ 1.900/troy ons. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi di bulan ini di US$ 1.929,43/troy ons pada 9 Oktober lalu.
Level tersebut dapat tercapai karena dolar AS yang ambles. Emas dan dolar bergerak berlawanan arah atau memiliki korelasi negatif yang kuat. Ketika indeks dolar yang mencerminkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang lain naik, harga emas cenderung tertekan.
Penguatan dolar AS tak terlepas dari kabar negosiasi seputar paket stimulus ekonomi AS yang mandek. Kemungkinan besar RUU paket stimulus Covid-19 lanjutan tak akan disahkan sebelum pemilu AS selesai.
Baik Donald Trump selaku presiden, Partai Demokrat maupun Partai Republik belum sepakat soal besaran nilai stimulus yang diberikan. Ini menjadi sentimen negatif bagi emas. Lagipula kenaikan harga emas sampai 25% sepanjang tahun ini diakibatkan oleh masifnya stimulus fiskal dan moneter secara global.
Besarnya stimulus yang digelontorkan membuat depresiasi nilai tukar terutama dolar AS. Ekspektasi inflasi yang tinggi di masa mendatang juga meningkat. Investor berlari dan mencari suaka dengan memasukkan emas ke dalam portofolio investasinya sehingga turut mengerek harganya.
Harga emas naik 0,15%. Pada 09.10 WIB harga logam kuning tersebut naik ke level US$ 1.901,76/troy ons, perhelatan akbar pemilu AS empat tahun sekali tinggal sebentar lagi. Pasar keuangan mulai mencermati betul dinamika politik dan ekonomi jelang momen penentuan siapa yang akan menjadi pemimpin bagi Negeri Paman Sam.
T.D. Securities mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa emas bersifat "agnostik" bagi siapa pun yang memenangkan pemilihan. Namun, kemenangan pihak Demokrat diperkirakan akan memicu terjadinya reli emas besar-besaran, mengutip Kitco News.
Laporan lain juga mengungkapkan hal yang sama. Adalah Standard Chartered yang menyebut jika Joe Biden menang, kecenderungan Demokrat untuk 'menghamburkan' uang lebih banyak berpotensi besar membuat dolar AS ambles dan harga emas terapresiasi.
Untuk akhir tahun ini, target harga emas dipatok kembali ke US$ 2.000/troy ons. Sementara untuk tahun 2021, harga logam kuning tersebut berpotensi menguat lebih lanjut ke level US$ 2.100/troy ons - PT RIFAN
Sumber : cnbcindonesia.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar