PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang konsumsi paling besar di tengah pandemi Covid-19. Adapun impor bahan baku menyumbang 7,31%. Sebagai informasi nilai penting Indonesia Agustus 2020 mencapai USD10,74 miliar, atau naik 2,65% dibandingkan Juli 2020 yang mencapai USD10,47 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, impor bahan baku yang secara month-to-month juga mengalami kenaikan 5% pada Agustus 2020, yakni terjadi pada komoditas emas dari Hong Kong, Soya Bean Flour dari Brasil, besi baja dari Ukraina.
Lalu alat untuk kebutuhan komunikasi dari China," kata Suhariyanto secara virtual
Dia menjelaskan, impor barang konsumsi dan impor bahan baku untuk Agustus 2020 meningkat dari bulan ke bulan, akibat kenaikan tingkat impor pada sejumlah komoditas.
Barang konsumsi month-to-month nya mengalami peningkatan 7,31%, di antaranya adalah anggur dari China, kemudian krim dan bubuk Selandia Baru, bentuk gula gulung dari India
Sementara untuk impor non-migas bulan Agustus 2020 tercatat mencapai USD9,79 miliar, atau naik 3,01% dibandingkan Juli 2020. Kemudian impor migas Agustus 2020 senilai USD0,95 miliar tercatat turun 0,88%, dibandingkan bulan Juli 2020. Demikian pula jika dibandingkan Agustus 2019 turun 41,75%.
Peningkatan impor non-migas terbesar Agustus 2020 dibandingkan Juli 2020 adalah golongan besi dan baja senilai USD89,2 juta (23,31%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal, perahu, dan struktur terapung senilai USD60,8 juta (40,96%) - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : okezone.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar