PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak berjangka menetap di level terendah dalam hampir tiga minggu
pada hari Rabu setelah data pemerintah AS menunjukkan lonjakan pasokan
minyak mentah mingguan. Disisi lain, beberapa produsen minyak mentah
utama dunia bertemu di Wina untuk membahas cara-cara untuk mendukung
harga. Pada pertemuan khusus, anggota Organisasi Negara-negara
Pengekspor Minyak dan bukan anggota seperti Rusia dan Meksiko membahas
penurunan harga minyak, yang telah jatuh lebih dari 50% sejak musim
panas lalu. Para Analis, bagaimanapun, nampaknya agak kurang berharap
pertemuan ini akan menghasilkan pemotongan produksi minyak mentah.
West Texas Intermediate pengiriman Desember turun $ 1,09, atau 2,4%,
untuk selanjutnya menetap di level $ 45,20 per barel di New York
Mercantile Exchange. Itu adalah penutupan terendah untuk kontrak
teraktif sejak 1 Oktober lalu. Brent menurun 86 sen, atau 1,8%, ke level
$ 47,85 per barel di bursa ICE Futures London.
Pada hari Rabu, Administrasi Informasi Energi AS melaporkan
peningkatan delapan juta barel dalam pasokan minyak mentah untuk pekan
yang berakhir 16 Oktober. Analis yang disurvei Platts memperkirakan
pasokan akan naik 2,7 juta barel, sedangkan American Petroleum Institute
Selasa mengatakan persediaan naik 7,1 juta barel.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar