Rifan FInancindo Berjangka – Pergerakan
IHSG diestimasikan pada kisaran 5.444– 5.538, dengan kencederungan
bervariasi. Sektor properti yang beberapa hari sudah mengalami kenaikan
hari ini rawan untuk profit taking jangka pendek. Pada
perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik +43,25 (+0,79%) ke 5.523,29.
Sementara indeks unggulan LQ 45 ditutup naik +8,21 (+0,86%) 962,02.
IHSG ditutup mendekati resistance. Jika dilihat dalam grafik harian (daily), MACD memberikan sinyal gold cross, yang mengindikasikan bahwa IHSG akan kembali memasuki up trend. Pasar beberapa hari sebelumnya sudah memberikan sinyal kenaikan. Tetapi RSI masih berada dalam kisaran 50, yaitu netral.
Jika IHSG mampu kembali menembus resistance 5.524, maka terdapat potensi yang sangat besar IHSG akan rally kembali.
Namun jika gagal, maka IHSG akan kembali bergerak di area 5.400-5.524.
Khusus untuk sektor konstruksi, walaupun kemarin mengalami kenaikan,
kami melihat masih belum memberikan pola dan sinyal pembalikan arah.
Saham-saham sektor konstruksi, seperti ADHI, PTPP, WIKA, WSKT, dan WTON,
semuanya tepat berada pada garis resistance dan tepat berada di kisaran
MA 20 D.
Indeks di bursa Wall Street ditutup
melemah setelah dua hari mengalami kenaikan, menjelang minutes dari
pertemuan The Fed Maret lalu akan dirilis nanti malam. Dari FOMC minutes
tersebut, pasar akan mencari indikasi seberapa cepat The Fed akan
menaikkan suku bunganya. Selain itu pasar juga menantikan earning season triwulan I-2015 yang akan dimulai nanti malam, dengan dirilisnya laporan keuangan Alcoa setelah pasar tutup.
Menurut konsensus Bloomberg, rata-rata
laba emiten dalam indeks S&P500 pada triwulan I diperkirakan turun
5,8%. Penurunan diperkirakan juga akan terjadi pada triwulan II dan III
mendatang. Sebelumnya indeks saham Wall Street sempat bergerak menguat
pada perdagangan semalam, namun kemudian melemah seiring dengan rebound-nya
dolar AS yang kembali menimbulkan kecemasan akan dampaknya terhadap
laba emiten. Penguatan dolar AS yang cepat dan signifikan akan berdampak
pada penurunan laba perusahaan multinasional AS.
Sumber : Financeroll
Tidak ada komentar :
Posting Komentar