Rifan Financindo Berjangka – Untuk perdagangan hari ini, Kamis (9/4) IHSG diproyeksikan masih akan bervariasi/sideways,
cednerung melemah dengan kisaran di posisi 5.450–5.524. Sektor konstruksi, dapat menjadi acuan untuk transaksi jangka pendek untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak cenderung mixed, di kisaran level 5.436-5.540. Untuk sejumlah saham yang dapat direkomendasikan, antara lain: BBRI, CPIN, AKRA, AALI, BMRI, JSMR, WIKA, dan INTP.
cednerung melemah dengan kisaran di posisi 5.450–5.524. Sektor konstruksi, dapat menjadi acuan untuk transaksi jangka pendek untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak cenderung mixed, di kisaran level 5.436-5.540. Untuk sejumlah saham yang dapat direkomendasikan, antara lain: BBRI, CPIN, AKRA, AALI, BMRI, JSMR, WIKA, dan INTP.
Di sisi lain, Indeks di bursa Wall Street
ditutup menguat moderat, setelah bergerak fluktuatif pada perdagangan
semalam. Minutes dari pertemuan The Fed bulan lalu mengindikasikan,
bahwa bank sentral tersebut tetap dengan rencananya menaikkan suku
bunganya pada tahun ini. Para pejabat The Fed terbelah pendapatnya
mengenai waktu dimulainya kenaikan suku bunga tersebut. Beberapa pejabat
mengharapkan kenaikan akan terjadi pada Juni yang didukung oleh data
ekonomi AS yang membaik. Sedangkan beberapa pejabat The Fed lainnya
menyatakan, sebaiknya kenaikan terjadi setelah Juni karena
mengantisipasi kenaikan dolar AS.
Pasar mengharapkan kenaikan bunga pertama
kali akan terjadi pada September atau setelahnya, apalagi dengan adanya
data nonfarm payrolls Maret yang melambat. Dalam minutes tersebut, The
Fed juga menyadari akan risiko perlambatan ekonomi global, namun masih
optimistis akan terjadi pemulihan. Harga minyak melemah karena
cadangan minyak AS meningkat.
Pada perdagangan Rabu (8/4) IHSG
ditutup turun -36,70 (-0,66%) 5.486,58. Sementara indeks unggulan LQ-45
ditutup turun -8,53 (-0,89%) 953,49. Semua sektor mengalami penurunan
signifikan, di mana sektor aneka industri dan sektor manufaktur menjadi
penyumbang penurunan IHSG yang paling besar. Beberapa saham konstruksi
sudah mulai memberikan perubahan tren jangka pendek, walaupun tidak
semuanya memberikan konfirmasi secara teknikal. Saham-saham yang
menjadi pemberat bursa antara lain UNVR, ASII, BBCA, PGAS, dan UNTR, di
mana asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler Rp 25,8 miliar, dengan saham-saham yang banyak dibeli asing antara lain GGRM, PTPP, WIKA, INTP, dan SCMA.
Sumber : Financroll
Tidak ada komentar :
Posting Komentar