PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada hari Rabu setelah jatuh dari level tertinggi enam minggu di sesi sebelumnya. Pasalnya data inflasi AS beragam menimbulkan ketidakpastian mengenai sikap Federal Reserve terhadap kebijakan moneter, sementara kekhawatiran akan krisis perbankan di negara tersebut terus berlanjut.
Logam mulia naik tajam dalam beberapa sesi terakhir karena bangkrutnya beberapa bank AS memicu peralihan ke aset-aset tradisional yang aman. Tekanan pada sistem perbankan juga membuat pasar mulai menilai langkah Fed yang tidak terlalu hawkish, dengan spekulasi bahwa bank sentral akan mencoba untuk mencegah gejolak ekonomi yang lebih besar.
Inflasi konsumen AS menurun seperti yang diharapkan pada bulan Februari, data menunjukkan pada hari Selasa, tetapi inflasi inti secara tak terduga naik dari bulan sebelumnya - menjaga tekanan pada The Fed untuk mengetatkan kebijakan lebih lanjut.
Imbal hasil Treasury AS pulih dari penurunan baru ini pada hari Selasa, menekan harga emas, sementara pasar juga memperkirakan adanya kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh European Central Bank pada hari Kamis.
Harga emas spot turun 0,1% di $1.902,18/oz, sedangkan harga emas berjangka turun 0,3% di $1.905,90/oz pukul 07.04 WIB. Kedua instrumen ini turun sekitar 0,5% pada sesi sebelumnya.
Harga Fed Funds futures menunjukkan bahwa pasar saat ini memperkirakan kemungkinan yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh the Fed, ketika bertemu minggu depan. Selain itu, sinyal-sinyal bank sentral mengenai kebijakan di masa depan akan sangat diawasi dalam menghadapi potensi krisis perbankan.
Pemerintah AS melakukan intervensi untuk memulihkan kepercayaan pada sistem perbankan setelah bangkrutnya Silicon Valley Bank. Namun kekhawatiran akan penularan dari keruntuhan tersebut memicu anjloknya pasar saham, sementara lembaga pemeringkat Moody's juga menurunkan prospek sistem perbankan AS, dengan alasan adanya "krisis kepercayaan" di sektor ini.
Logam mulia lainnya melemah pada hari Rabu, menyusul serangkaian kenaikan yang kuat. Perak jatuh 1,4% ke $21,742, sementara platinum futures turun 0,2% di $988,60/oz.
Di antara logam-logam industri, harga tembaga melemah lebih lanjut karena pasar khawatir memburuknya kondisi ekonomi dapat sangat mengganggu aktivitas industri tahun ini, yang pada akhirnya akan merugikan permintaan tembaga.
Tembaga turun 0,5% menjadi $3,9870 setelah jatuh lebih dari 1% di sesi sebelumnya.
Fokus saat ini tertuju ke data produksi industri China, yang akan dirilis hari ini, untuk melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi di negara importir tembaga terbesar di dunia tersebut - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
Sumber : investing.com