PT RIFAN BANDUNG - Harga emas masih dalam kisaran pergerakan kecil pada hari Jumat jelang rilis data nonfarm payrolls yang kemungkinan akan mempengaruhi kebijakan moneter, dan logam kuning juga menuju kerugian mingguan kala pasar memperkirakan suku bunga yang lebih tinggi.
Namun, emas mendapat sedikit bantuan dari data pada hari Kamis yang menunjukkan klaim pengangguran AS naik lebih besar pada minggu lalu. Dolar turun dari level tertinggi baru ini, sementara imbal hasil Treasury juga turun.
Hal tersebut mendorong beberapa spekulasi bahwa data nonfarm payroll yang akan dirilis pada hari ini akan menunjukkan beberapa tanda pendinginan pada bulan Februari, setelah melampaui perkiraan selama 10 bulan berturut-turut. Para analis memperkirakan penurunan tajam dalam payroll dari bulan sebelumnya.
Pasar tenaga kerja yang mendingin memberikan ruang ekonomi yang lebih sedikit bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, yang merupakan hal yang positif bagi pasar logam. Namun, sebuah angka terpisah menunjukkan minggu ini payroll swasta tetap kuat di bulan ini hingga pertengahan Februari.
Harga emas spot datar di $1.830,06/oz, sementara harga emas berjangka stabil di $1.835,25/oz pukul 08.15 WIB. Kedua instrumen tersebut menguat sekitar 0,9% pada hari Kamis.
Namun emas masih turun sekitar 2% untuk minggu ini, setelah Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa suku bunga AS kemungkinan akan naik melebihi ekspektasi pasar, mengingat kekuatan inflasi dan pasar tenaga kerja baru-baru ini.
Dolar menguat karena komentarnya, sementara beberapa imbal hasil Treasury jangka pendek mencapai level tertinggi sejak krisis keuangan 2008.
Powell mencatat kenaikan suku bunga di masa depan akan sangat ditentukan oleh data ekonomi yang akan datang. Data inflasi AS untuk bulan Februari akan dirilis minggu depan, sebelum rapat kebijakan The Fed pada tanggal 22 Maret.
Pasar telah mulai memperkirakan kemungkinan yang lebih besar dari kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin yang lebih besar oleh The Fed bulan ini, menyusul angka inflasi yang lebih tinggi untuk bulan Januari. Kekuatan di pasar tenaga kerja juga telah menopang tekanan harga AS.
Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi pasar logam, karena menopang imbal hasil dan meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Logam mulia lainnya beranjak naik pada hari Jumat, dengan platinum dan perak masing-masing naik sekitar 0,1%. Namun kedua logam tersebut menuju penurunan mingguan yang besar.
Di antara logam industri, harga tembaga naik pada hari Jumat, tetapi juga akan mengalami penurunan untuk minggu ini, setelah data ekonomi China yang lemah menambah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga.
Harga tembaga naik 0,1% di $4,0113, dan diperkirakan akan turun 1,4% minggu ini. Komoditas akhir pekan, nikel jatuh 2,5% hingga dini hari tadi, timah jatuh 1,69% di ICE London pada penutupan Kamis, dan tembaga turun 0,79%. Sedangkan, karet jatuh 2,15% pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 182,00, kakao AS jatuh 1,17% pada dini hari. Serta, kopi robusta di London turun 0,14% dan gas alam anjlok 4,21%.
Di Indonesia, IHSG ditutup turun 0,51% dan rupiah turun 0,19% di 15.450,0 per dolar AS.
Sementara, USD/JPY turun 0,85%, GBP/JPY naik 0,08%, GBPUSD naik 0,9%, EURUSD naik 0,6%, dan AUD/USD turun 0,18%. Kripto bitcoin berakhir turun 1% pada Jumat BTC/USD dan ethereum turun 0,8% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD naik 2% - PT RIFAN
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar