Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Kamis, 15 Oktober 2020

Rifan Financindo - Emas Turun Akibat Tipisnya Peluang Stimulus Disetujui Sebelum Pilpres AS


RIFAN FINANCINDO BANDUNG
- Harga emas turun pada Kamis terjadi kenaikan kenaikan dolar AS karena peluangnya peluang paket stimulus fiskal AS disetujui sebelum pemilihan umum presiden AS pada November.

Harga emas berjangka turun 0,31% di $ 1.901,45 per ons pukul 10.50 WIB dan XAU / USD turun 0,19% di $ 1.897,98 menurut data Investing.com. Adapun indeks dolar AS naik tipis 0,07% di 93,427.

Indeks dolar mendapat petunjuk dari kenaikan jumlah kasus virus dan masih belum tercapainya kesepakatan stimulus AS.

Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan pihaknya dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi "berbeda" pandangan tentang paket bantuan ekonomi, dan kesepakatan itu akan sulit dicapai sebelum pemilu 3 November.

Dengan melonjaknya jumlah kasus COVID-19, negara-negara Eropa kembali menutup sekolah, membatalkan kegiatan dan lain-lain karena pihak yang krisis kewalahan menghadapi skenario kembali covid-19 pada awal musim dingin.

Uni Eropa dan Inggris akan memperpanjang masa perundingan Brexit melebihi batas waktu pertengahan Oktober untuk mencoba menjembatani kesepakatan mencapai kesepakatan perdagangan baru, menurut sumber dan dokumen.

Di Indonesia, harga emas Antam (JK: ANTM ) naik Rp2.000 dari Rp1.007.000 pada hari Rabu menjadi Rp1.009.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.25 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber :  investing.com

Rabu, 14 Oktober 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Pasca Ketua DPR AS Tolak Usulan Stimulus Gedung Putih

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada Rabu pagi di tengah ketidakpastian belum tercapainya kesepakatan stimulus fiskal lanjutan antara pihak eksekutif dan legislatif di Amerika Serikat.

Harga emas naik 0,27% di $ 1.899,75 per ons menurut data Investing.com pukul 10.54 WIB dan XAU / USD juga menguat 0,29% di $ 1.896,63. Adapun indeks dolar AS turun tipis 0,01% di 93,523.

Di Indonesia, harga emas Antam (JK: ANTM ) kembali turun Rp8.000 dari Rp1.015.000 pada hari Selasa menjadi Rp1.007.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.10 WIB.

Mengutip laporan yang dilansir Reuters Rabu pagi, harapan tercapainya paket bantuan virus di AS menghadapi hambatan baru Ketua DPR AS Nancy Pelosi menolak proposal ajuan anggaran dana dari Gedung Putih senilai $ 1,8 triliun, dengan mengatakan itu "jauh dari apa yang dibutuhkan untuk menghadapi pandemi dan resesi yang dalam ini. "

Para pemimpin keuangan global pada Selasa mengatakan sejauh ini ekonomi dunia telah lolos dari keruntuhan yang dipicu oleh pandemi virus, tetapi juga bahwa kegagalan untuk mengendalikan pandemi, mempertahankan stimulus, dan hutang yang kian bertambah di negara-negara miskin yang dapat menghancurkan rapuh.

Harapan untuk vaksin COVID-19 surut setelah Johnson & Johnson dan Eli Lilly (NYSE: LLY ) dan Co uji coba vaksin - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 13 Oktober 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik Sedikit Karena Pembelian Tehnikal


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bertahan dengan sedikit naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Pergerakan harga baru-baru ini telah membuat grafik harian menjadi lebih “bullish” yang mengundang minat beli secara tehnikal yang baru. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $1.00 per ons pada $1,927.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.017.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS bervariasi mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Hari Senin kemarin perdagangan tipis karena pemerintah AS dan pasar treasury AS tutup karena liburan Columbus Day sementara pasar Kanada ditutup karena liburan Thanksgiving.

Tiga minggu sebelum pemilihan presiden AS, persaingan semakin sengit. Masing-masing kubu mengklaim kemenangan di pollingnya masing-masing.

Sementara pasar saham kelihatannya tenang-tenang, tidak begitu terpengaruh yang terlihat dengan meningkatnya sentimen terhadap resiko.

Berita lainnya adalah bahwa Kongres AS kelihatannya tidak mendekat kepada kesepakatan paket stimulus sehubungan dengan Covid – 19. Sementara infeksi Covid – 19 terus meningkat di sebagian dari Eropa termasuk di Inggris.

Cina memperlonggar peraturan perdagangannya dalam urusan dengan matauang Yuan yang menunjukkan Cina ingin memperlambat apresiasi dari matauangnya untuk bisa mengatasi persaingan harga.

Hal penting diluar pasar metal adalah indeks dolar AS yang menguat dan minyak mentah Nymex yang melemah.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,939.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,950.00 dan kemudian $1,985.00. Sementara “support” terdekat berada di $1,920.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900.00 dan kemudian $1,851.00 - PT RIFAN FINANCINDO

 

Sumber : vibznews.com

Senin, 12 Oktober 2020

PT Rifan - Dolar AS Bonyok, Harga Emas Melonjak Nyaris 2%


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia menguat ke atas US$ 1.900/troy ons pada perdagangan Jumat, melanjutkan kinerja positif 2 hari sebelumnya. Dolar Amerika Serikat (AS) yang sedang lesu membuat emas melesat naik.

Melansir data Refinitiv pada pukul 16:58 WIB, emas menguat 1,1% ke US$ 1.913,91/troy ons di pasar spot. Dalam 3 hari terakhir hingga sore ini, total emas sudah melesat nyaris 2%. Sementara dalam periode yang sama, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan Mata Uang Paman Sam, mengalami penurunan 0,34%

Dolar AS sedang lesu, tarik ulur pembahasan stimulus fiskal tidak bisa membantu kinerja the greenback. Dolar AS dalam situasi "maju kena, mundur kena" menghadapi stimulus fiskal, presiden AS, Donald Trump, pada Selasa waktu setempat meminta perundingan stimulus senilai US$ 2,2 triliun dihentikan hingga pemilihan presiden 3 November mendatang.

Saya menginstruksikan perwakilan untuk berhenti bernegosiasi sampai setelah pemilihan presiden," tulisnya di Twitter pribadinya @realDonaldTrump.

Dolar AS sempat menguat merespon hal tersebut. Tetapi, tanpa stimulus fiskal pemulihan ekonomi AS akan terancam, dan malah akan tertinggal dari negara-negara lainnya baik di Eropa maupun Asia. Alhasil, dolar AS kembali tertekan.

Terbaru, Presiden Trump berubah sikap terhadap stimulus fiskal, kini mendesak Kongres menyetujui program stimulus senilai US$ 1.200 untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga AS, kemudian US$ 25 miliar untuk industri penerbangan, dan US$ 135 miliar pinjaman untuk usaha kecil.

Berubahnya sikap Trump tersebut membuat sentimen pelaku pasar membaik, bursa saham AS melesat naik dalam 2 hari terakhir.

Kala sentimen pelaku pasar membaik, dolar AS yang merupakan aset safe haven menjadi tidak menarik. Selain itu, jika stimulus fiskal cair, maka jumlah uang yang beredar akan bertambah di perekonomian, nilai dolar AS pun akan melemah.

Emas meski juga merupakan aset safe haven tetap menguat akibat pelemahan dolar AS. Selain itu, stimulus fiskal bersama dengan stimulus moneter merupakan "bahan bakar" utama emas menguat di tahun ini hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus lalu.

Jika ada kesepakatan, stimulus akan berpotensi membangkitkan kembali ekspektasi inflasi ke arah target sasaran bank sentral AS (The Fed), bersama dengan suku bunga bunga rendah the Fed menjadi katalis yang sangat bagus untuk emas" kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities - PT RIFAN

 

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 09 Oktober 2020

Rifan Financindo Berjangka - Stimulus & Utang AS Bengkak, Harga Emas Bangkit, Siap Lari

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas terlihat mulai bangkit dalam 2 hari perdagangan terakhir. Posisi dolar AS yang tertekan membuat logam mulia tersebut punya momentum untuk kembali mencatatkan reli.

Earga emas dunia di pasar spot menguat 0,72%. Emas sudah kembali ke level US$ 1.900/troy ons. Pada 09.05 WIB, harga emas di pasar spot dibanderol di US$ 1.906/troy ons.

Dolar AS dan emas bergerak berlawanan arah. Kekuatan dolar yang tercermin dari posisi indeks dolar saat ini sedang tertekan. Dolar AS yang melemah membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. 

Anjloknya dolar AS bukan tanpa sebab.

Pemicu utamanya adalah kebijakan bank sentralnya (The Fed) yang ultra longgar membuat pasokan dolar AS bertambah. Sejak pasar mengalami kepanikan serius pada Februari-Maret lalu, fenomena cash is king tampak terlihat dan dolar menguat. 

Sebagai bentuk antisipasi untuk mencegah keringnya likuiditas berlanjut, the Fed mengaktifkan program swap line dengan berbagai bank sentral.

Tak hanya itu aksi pemangkasan suku bunga yang agresif sampai mendekati nol persen dan pembelian aset-aset keuangan secara gencar turut menambah likuiditas di pasar dan sistem keuangan. 

Neraca bank sentral yang menggembung disertai dengan operasi keuangan pemerintah dengan adanya stimulus berupa bantuan langsung tunai membuat ekspektasi inflasi meningkat.

Banyak orang yang kemudian berlari menyelematkan diri dari depresiasi nilai tukar dengan membeli emas untuk proteksi. Alhasil harga emas pun menguat dengan signifikan di sepanjang tahun ini.

Harga emas sempat melorot dari posisi tertingginya sepanjang sejarah Agustus lalu, akibat ketidakpastian seputar stimulus tambahan untuk mencegah ekonomi AS dari kejatuhan lebih dalam akibat pandemi Covid-19. 

Ada perbedaan pandangan antara Republikan dan Demokrat. Harga emas juga sempat anjlok 2% dalam sehari ketika Trump mengatakan menunda negosiasi dengan Demokrat sampai pemilu usai.

Namun tampaknya Trump tidak benar-benar serius. Sikap dan manuvernya tersebut dilakukan untuk memperoleh daya tawar yang lebih tinggi. Kini Trump melunak dan mengatakan ada kemungkinan kesepakatan soal stimulus bisa dicapai dalam waktu dekat. 

Tak hanya membuat pasokan uang beredar. Stimulus jumbo ini juga membuat defisit anggaran Negara Adikuasa tersebut membengkak. Kini defisit APBN AS sudah berada di angka US$ 3 triliun atau 15% dari PDB-nya. 

Penambahan stimulus senilai US$ 2,2 triliun ini akan membuat utang pemerintah AS jadi makin menggembung begitu juga dengan defisit anggarannya. Itulah mengapa minat terhadap emas menjadi tinggi sebagai aset safe haven untuk proteksi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 Sumber : cnbcindonesia.com

Kamis, 08 Oktober 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Lagi, Cek Harganya Sebelum Jual Atau Membeli

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Setelah anjlok pada perdagangan kemarin, harga emas PT Aneka Tambang (Antam) kembali mengalami kenaikan. Emas Antam hari ini berada di level Rp1.004.000 per gram. Harga itu naik Rp5.000 dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp894.000. Angka tersebut naik Rp5.000 dari perdagangan sebelumnya, mengutip dari laman cetakan setidaknya 0,5 gram, berada di level Rp532.000. Sedangkan untuk satuan 5 gram, sementara Rp 4800.000 dan 10 gram Rp9.535.000.

Lebih lanjut, untuk harga emas 50 gram dijual Rp47.345.000. Sementara untuk ukuran emas yang terbesar yakni 500 gram dan 1.000 gram masing-masing dibanderol sebesar Rp472.320.000 dan Rp 944.600.000.

Sekedar informasi, harga emas Antam berada di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun sesuai dengan PMK No. 34 / PMK 10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45%, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi - RIFAN FINANCINDO

Sumber : sindonews.com

 

Rabu, 07 Oktober 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Buruh Masih Mogok Total, Emas Global & Emas Antam Melesat

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia dan juga harga emas Antam masih belum mencerminkan pergerakan stabil lantaran terus turun dan naik sejak awal pekan ini di tengah sentimen global dan dalam negeri. Meski demikian, harganya masih di level tinggi,

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas dunia bergerak turun naik di awal pekan ini, sebelum berakhir menguat 0,75% ke US$ 1.912,89/troy ons. Indeks dolar AS yang pada Senin lalu melemah 0,35% menjadi pemicu penguatan emas dunia.

Pada, Selasa, pada pukul 16:33 WIB, emas masih stagnan di level US$ 1.912,86/troy ons, meski sebelumnya sempat turun ke US$ 1.905,7/troy ons, pada perdagangan Selasa malam pukul 22.12 WIB, harga emas spot mengacu data Kitco bergerak antara US$ 1.910-1.911/troy ons.

Kondisi kesehatan Presiden AS, menjadi pemicu membaiknya sentimen pelaku pasar, saat sentimen pelaku pasar membaik, investor cenderung mengalirkan investasinya ke aset-aset berisiko, dolar AS menjadi tak menarik.

Sementara itu, jika stimulus fiskal di AS cair, maka jumlah uang beredar akan semakin besar, dan nilai dolar AS pun turun. Stimulus ini juga memberikan efek ke berbagai aset, dolar AS melemah, saham menguat, dan emas juga melesat.

Stimulus fiskal, begitu juga dengan stimulus moneter merupakan "bahan bakar" bagi emas untuk melesat di tahun ini, secara teknikal, level US$ 1.900/troy ons masih akan menjadi kunci pergerakan emas di pekan ini, dan jangka panjang.

Harga emas sebelumnya tertekan setelah menembus batas bawah pola Descending Triangle (garis merah) di US$ 1.900/troy ons pada Selasa (22/9/2020) pekan lalu. Sehari setelahnya, emas langsung merosot.

Pola Descending Triangle terbentuk pada pada grafik harian. Batas bawah pola ini berada di kisaran US$ 1.900/troy ons, sementara titik tertingginya di US$ 2.072. Sehingga lebarnya pola Descending Triangle (garis kuning) sebesar US$ 172.

Dengan demikian, jika kembali ke bawah US$ 1.900/troy ons, emas masih berisiko merosot dengan target penurunan sebesar US$ 172 dari batas tersebut, yakni di US$ 1.728/troy ons untuk jangka menengah.

Pola Descending Triangle ini akan gagal jika emas kembali lagi ke atas US$ 1.900, yang artinya memasuki fase konsolidasi lagi.

Untuk menguat lebih lanjut dan membuka peluang kembali mencetak rekor tertinggi, emas perlu melewati rerata pergerakan 50 hari (Moving Average/MA 50) yang menjadi resisten (area hijau) berada di kisaran US$ 1.945 sampai US$ 1.970/troy ons.

Sementara MA 100 di kisaran US$ 1.850 masih akan menjadi support (batas bawah) terdekat, jika ditembus peluang emas mencetak rekor lagi di sisa tahun ini akan tertutup, emas berisiko menuju US$ 1.728/troy ons.

Dari Tanah Air, harga mas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam juga kembali naik pada perdagangan Selasa kemarin (6/10/2020), meski tipis-tipis lagi, harga emas dunia yang kembali ke atas US$ 1.900/troy ons mengerek naik harga emas Antam.

Melansir data dari situs resmi logammulia.com milik Antam, harga emas batangan satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.017.000/batang naik Rp 2.000 atau 0,2% dibandingkan harga Senin.

Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan naik 0,21% ke Rp 95.912.000/batang atau Rp 959.120/gram, dari dalam negeri, pelaku pasar keuangan juga mencermati aksi mogok nasional sebanyak sekitar 2 juta buruh selama 3 hari.

Dalam keterangan pers, perwakilan organisasi buruh menyatakan mogok nasional dimulai Selasa hingga Kamis mendatang, sebagai protes disahkannya UU Cipta Kerja (Ciptaker) oleh DPR Senin kemarin - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com