JAKARTA, KOMPAS.com -
Nilai tukar rupiah diproyeksikan bergerak variatif dengan peluang
melanjutkan kenaikannya, Selasa (1/7/2014). Penurunan indeks dollar AS
menjadi pendorong kenaikan rupiah.
Walaupun data penjualan rumah membaik, memburuknya data aktivitas produksi regional mengantarkan dollar index untuk turun ke bawah 80. Di sisi lain euro terus menguat mendekati 1.37.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, kenyataan bahwa perang di Irak sama sekali tidak memengaruhi produksi minyak berhasil membawa harga minyak Brent turun ke 112,37 dollar AS per barrel. Pagi ini ditunggu data Manufacturing PMI China yang diperkirakan membaik.
Walaupun data penjualan rumah membaik, memburuknya data aktivitas produksi regional mengantarkan dollar index untuk turun ke bawah 80. Di sisi lain euro terus menguat mendekati 1.37.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, kenyataan bahwa perang di Irak sama sekali tidak memengaruhi produksi minyak berhasil membawa harga minyak Brent turun ke 112,37 dollar AS per barrel. Pagi ini ditunggu data Manufacturing PMI China yang diperkirakan membaik.