RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Wall street menguat dengan indeks S&P 500 melonjak lebih dari 1 persen ke rekor tertingginya karena badai tropis Irma menyebabkan kerusakan yang lebih sedikit dari perkiraan di Florida.
Pasar juga dipengaruhi Korea Utara yang diketahui tidak lagi melakukan uji coba rudal selama akhir pekan, seperti yang banyak orang takuti.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,19 persen menjadi 22.057,37 poin. Ini merupakan kenaikan satu hari terbesar sejak Februari.
Sementara indeks S&P 500 menguat 1,08 persen ke posisi 2.488,11 dan Nasdaq Composite bertambah 1,13 persen menjadi 6.432,26.
Adapun indeks Indeks volatilitas CBOE ukuan kecemasan pasar, turun 1,36 poin menjadi 10,76.
Terlihat, semua dari 11 sektor utama pada indeks S&P 500 naik, dipimpin saham keuangan. Dengan dipimpin saham perusahaan asuransi. Ini setelah Irma, yang pernah menduduki peringkat sebagai salah satu badai paling kuat yang tercatat di Atlantik, kehilangan kekuatannya.
Irma menyebabkan banjir parah di banyak kota di Florida dan berdampak ke lebih dari 6 juta rumah dan bisnis. Namun kerusakan tampaknya di luar prediksi.
Investor pun lega, terutama setelah Badai Harvey, yang kehancurannya diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik mereda setelah Korea Utara ternyata tidak kembali meluncurkan rudalnya saat merayakan hari berdiri negaranya, pekan lalu.
"Ini adalah risiko yang kembali pada situasi, orang akan kembali ke pasar," kata Neil Massa, Pedagang Ekuitas Senior Manulife Asset Management di Boston.
Apple (AAPL.O) naik 1,81 persen sehari menjelang peluncuran iPhone baru yang diharapkan, memberikan dorongan terbesar ke Nasdaq dan S & P 500.
Sekitar 6 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas rata-rata harian 5,8 miliar selama 20 sesi terakhir.
sumber : bisnis.liputan6.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar