PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Bursa Saham A.S. ditutup mixed pada
akhir perdagangan Selasa dinihari (25/07) dengan investor bersiap
memasuki minggu laporan pendapatan emiten dan berita Federal Reserve.
Indeks Dow Jones turun 66,90 poin atau
0,31 persen, menjadi ditutup pada 21.513,17. Saham Johnson & Johnson
menyumbang kerugian terbesar pada indeks 30-saham ini.
Indeks S & P 500 ditutup turun 2,63
poin atau 0,11 persen, pada 2.469,91 dengan penurunan tertinggi sektor
utilitas dan telekomunikasi.
Indeks Nasdaq mengungguli, ditutup naik
23,05 poin atau 0,36 persen, pada 6.410,81, dan mencatat rekor intraday
dan penutupan. Indeks teknologi berat naik hampir 20 persen tahun ini.
Sekitar 180 komponen S & P 500
dijadwalkan untuk melapor, termasuk raksasa teknologi Facebook dan
Amazon. Alphabet induk Google membukukan hasil kuartalan lebih baik dari
perkiraan setelah penutupan.
Musim penghasilan telah turun ke awal
yang kuat. Pada hari Jumat, 73 persen perusahaan S & P 500 yang
telah melaporkan perkiraan pendapatan dan 77% melampaui perkiraan
penjualan, menurut data dari FactSet.
Investor memiliki harapan tinggi untuk
musim pendapatan ini, dengan perkiraan pertumbuhan pendapatan S & P
Capital IQ pada 6,2 persen memasuki musim ini.
Wall Street juga bersiap untuk
pengumuman kebijakan moneter terbaru dari Federal Reserve. Bank sentral
sebagian besar diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak
berubah, setelah mendaki pada pertemuan sebelumnya.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga hanya 3,1 persen pada Senin, menurut alat FedWatch CME Group.
Investor juga mengawasi harga minyak
karena pejabat dari negara-negara OPEC dan negara-negara non-OPEC
bertemu di Rusia untuk membahas pemenuhan potongan produksi yang
disepakati dan bagaimana menurunkan tingkat persediaan.
Harga minyak mentah A.S. untuk pengiriman September naik 1,3 persen menjadi menetap di $ 46,34 per barel.
Dalam berita ekonomi, IHS Markit Flash
AS Composite PMI mencapai level tertinggi dalam enam bulan. IHS
mengatakan dalam rilis pertumbuhan aktivitas bisnis didorong oleh “oleh
peningkatan produksi manufaktur yang lebih curam di bulan Juli.”
Penjualan rumah yang ada turun 1,8
persen ke tingkat tahunan disesuaikan musiman sebesar 5,52 juta unit
bulan lalu, lebih dari yang diharapkan.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak naik jika data ekonomi
terealisir menguat. Namun juga akan mencermati laporan pendapatan
emiten, perkembangan pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan
pergerakan harga minyak mentah.
sumber : vibiznews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar