PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak mentah berjangka melonjak lebih dari 2% di tengah
perselisihan politik global yang memanas setelah Turki menembak jatuh
sebuah jet tempur Rusia di perbatasan Suriah pada Selasa pagi.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman
Januari naik 1,17 atau 2,80% untuk menetap di $ 42,92. Setelah
tergelincir di bawah $ 39 per barel pekan lalu, kontrak bulan Desember
untuk minyak mentah AS telah melonjak lebih dari 6% selama dua sesi
terakhir. Di Intercontinental Exchange (ICE), minyak mentah brent untuk
pengiriman Januari menetap di $ 46,16, naik 1,33 atau 3,00%.
NATO mengadakan pertemuan darurat pada Selasa sore setelah pesawat
jet F-16 milik Turki menembak jatuh sebuah jet Rusia sepanjang provinsi
Hatay Turki. Turki mengklaim jet melanggar ruang udara, menambahkan
bahwa mereka sudah mengeluarkan 10 peringatan ke Rusia dalam rentang
lima menit sebelum penembakan tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi beberapa jam sebelum presiden Perancis,
Francois Hollande, tiba di Washington untuk melakukan pembicaraan
diplomatik dengan Presiden AS Barack Obama pada upaya kolaboratif yang
diperlukan antara kekuatan Barat untuk memerangi terorisme global.
Hollande telah menjadwalkan serangkaian pertemuan dengan para pemimpin
dunia, termasuk Putin setelah serangan teroris di Paris awal bulan ini
yang merenggut nyawa sedikitnya 120 warga sipil.
Sementara itu, para pedagang energi terus menganalisis komentar
bullish dari Arab Saudi, mengingat janji mereka untuk memangkas harga
demi membantu menstabilkan pasar energi global. OPEC diperkirakan akan
membahas produksi dan perkiraan harga jangka panjang ketika bertemu
minggu depan di Wina.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar