PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kembali turun pada Rabu pagi untuk melanjutkan penurunannya selama lima hari berturut-turut. Logam kuning safe haven ini menuju periode penurunan terpanjang dalam hampir setahun, berkat meningkatnya imbal hasil obligasi karena ekspektasi pemulihan ekonomi global yang cepat dari COVID-19.
Harga emas berjangka turun 0,36% di $1.792,50 per troy ons pukul 09.49 WIB menurut data Investing.com dan XAU/USD turun tipis 0,08% ke $1.793,63.
Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) anjlok Rp13.000 dari Rp935.000 pada Selasa menjadi Rp922.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.23 WIB.
Investor lebih optimis terhadap pemulihan global dari COVID-19. Negara-negara terus membuat kemajuan dalam peluncuran vaksin dan melambatnya jumlah kasus juga global mendorong peningkatan optimisme yang mengarah pada penurunan emas lebih dari 5% sejauh ini pada tahun 2021. Kerugian lebih lanjut berpotensi ada di depan lantaran rata-rata pergerakan 50-hari emas sekarang dalam pola death cross setelah mundur di bawah MA 200-hari.
"Reli tak terduga dalam imbal hasil obligasi global telah memberikan pukulan fatal bagi emas ... imbal hasil meningkat karena spekulasi reflasi, dan itu memicu pelepasan banyak perdagangan safe haven," analis pasar senior Oanda Corp Edward Moya mengatakan kepada Bloomberg.
Logam mulia lainnya, termasuk perak, paladium dan platinum, juga turun bersama emas pada hari Rabu. Platinum sempat mencapai level intraday tertinggi sejak 2014 pada hari Selasa.
Indeks dolar AS beranjak naik tipis 0,04% ke 90,627 pukul 09.53 WIB.
"Rebound dolar mungkin belum berakhir jika imbal hasil obligasi global terus menguat ... dan itu bisa menjadi katalis bearish yang mengirim emas turun ke level $1.750," kata Moya Oanda - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing.com