RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham Asia Pasifik turun pada pembukaan hari Jumat, mencerminkan sentimen kehati-hatian Wall Street setelah mencerna sejumlah data ekonomi yang mengecewakan.
Pukul 07.15 WIB, indeks S&P/ASX 200, Nikkei 225, dan KOSPI 200 masing-masing turun 0,1%, 0,3%, dan 0,6%.
Di Amerika Utara, saham-saham AS menghadapi tekanan turun karena pasar menyerap data ekonomi yang lebih lemah, yang menandakan dampak kenaikan suku bunga Federal Reserve. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 126 poin atau 0,4%, sementara Indeks S&P 500 dan NASDAQ Composite mengalami penurunan kurang dari 0,1%. Treasury yields 10 tahun turun menjadi sekitar 4,44%, turunnya biaya pinjaman.
Di pasar komoditas, minyak Brent berakhir turun 4,5% menjadi US$77,52 per barel, sementara emas naik 1,1% menjadi US$1.981,00.
Saham-saham China berakhir melemah, kemungkinan karena data harga rumah yang lesu untuk bulan Oktober meskipun ada sejumlah langkah stimulus dan janji China untuk menarik lebih banyak investasi asing dan meningkatkan konsumsi. Indeks Shanghai Composite melemah 0,7% ke 3.050,93.
Saham-saham Hong Kong juga jatuh di awal perdagangan, dengan Indeks Hang Seng turun 1,3% menjadi 17.839,19. Indeks teknologi lokal tergelincir 1,5% menjadi 4065,23.
Nikkei Stock Average Jepang turun 0,3% ditutup di 33.424,41, sementara indeks acuan India, Sensex, naik 0,5% ditutup di 65.982,48, membalikkan kerugian sebelumnya.
Saham-saham Eropa juga kesulitan untuk menentukan arah. Indeks STOXX Europe 600 melemah 0,7% di 451,27, CAC 40 merosot 0,6% menjadi 7.168,40, sedangkan DAX naik 0,2% ke 15.786,61. Indeks FTSE 100 di Inggris ditutup jatuh 1% di 7.710 poin, ditekan oleh saham-saham terkait minyak, penambang, dan kineja yang buruk dari perusahaan ritel mewah Burberry - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing
Tidak ada komentar :
Posting Komentar