PT RIFAN BANDUNG - EUR/USD pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, berhasil mengumpulkan momentum bullish-nya dan naik ke atas 1.0700 di sekitar 1.0727 untuk pertama kalinya sejak akhir bulan September. Angka Nonfarm Payrolls AS bulan Oktober yang lebih lemah daripada yang diperkirakan memicu aksi jual terhadap dolar AS dan menyalakan rally terhadap pasangan matauang EUR/USD.
Aksi jual terhadap dolar AS telah dimulai sejak hari Rabu setelah pengumuman dari Federal Reserve AS mengumumkan hasil pertemuan FOMC the Fed yang mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah. Dolar AS melemah lebih lanjut terhadap rival – rivalnya setelah data dari AS menunjukkan bahwa Unit Labor Costs turun 0.8% secara basis kuartalan pada kuartal ketiga dan Initial Jobless Claims mingguan naik ke 217.000 dari 212.000.
EUR/USD terus naik pada hari Kamis dan ditutup di teritori positip di atas 1.0600. Kenaikan EUR/USD berlanjut pada hari Jumat ke atas 1.0700 setelah keluar angka NFP AS bulan Oktober yang lemah.
Bureau of Labor Statistics (BLS) AS pada hari Jumat melaporkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) AS hanya menambahkan 150.000 pekerjaan pada bulan Oktober. Angka ini di bawah dari angka yang diperkirakan pasar sebesar 180.000 dan juga di bawah dari angka bulan September yang direvisi turun ke 297.000.
Tingkat pengangguran naik dari 3.8% menjadi 3.9% pada periode yang sama sementara Labor Force Participation Rate turun dari 62.8% ke 62.7%. Inflasi upah tahunan yang diukur dengan perubahan di dalam Average Hourly Earnings turun dari 4.3% ke 4.1%.
Dolar AS langsung berada di bawah tekanan jual yang berat segera sesudah keluar laporan NFP AS. Indeks dolar AS turun 1.01% ke 104.910. Data dari Laporan Pekerjaan, Nonfarm Payrolls, AS bulan Oktober ini cukup lemah sehingga bisa mengurangi kemungkinan kenaikan tingkat bunga, dan menguatkan berakhirnya siklus pengetatan moneter oleh Federal Reserve AS.
Di dalam konteks kebijakan moneter, kesepakatan di antara partisipan pasar meningkat bahwa Federal Reserve AS (the Fed) kemungkinan akan mempertahankan kondisi moneter sekarang ini tidak berubah. Kemungkinan akan ada kenaikan tingkat bunga pada bulan Desember telah kehilangan daya tariknya terutama setelah keluarnya data Nonfarm Payrolls AS bulan Oktober yang lemah.
Hal yang sama juga berlaku bagi European Central Bank (ECB) dengan para investor cenderung memandang ECB akan menghentikan pengetatan kebijakan moneternya kemungkinan sampai paruh kedua tahun depan.
Dari data Zona Euro, surplus perdagangan Jerman turun ke €16.5 miliar pada bulan September dan tingkat pengangguran di Zona Euro naik ke 6.5% pada bulan yang sama.
Pada minggu ini, tidak ada data ekonomi yang berdampak besar yang dirilis baik dari AS maupun dari Uni Eropa.
Hari Selasa Uni Eropa akan mengeluarkan data Producer Price Index (PPI) bulan September baik secara bulanan maupun tahunan.
Hari Rabu Uni Eropa akan mengeluarkan data Penjualan Ritel bulan September baik secara bulanan maupun tahunan.
Pada hari Kamis, fokus pasar ada pada Consumer Price Index (CPI) Cina dan data inflasi Producer Price Index (PPI) yang akan bisa menggerakkan sentimen pasar. Selanjutnya dari AS akan dikeluarkan data Jobless Claims mingguan.
Pada hari Jumat Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde akan berbicara, sementara dari AS akan dipublikasikan data pendahuluan University of Michigan (UoM) Consumer Sentiment and Inflation Expectations.
Selain itu ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell akan berpartisipasi di dalam panel diskusi mengenai “Monetary Challenges in a Global Economy” di dalam konferensi di Washington.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0660 dan kemudian 1.0570. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0800 dan kemudian 1.0850 - PT RIFAN
Sumber : vibiznews
Tidak ada komentar :
Posting Komentar