RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun di perdagangan Asia pada hari Rabu, mendapat tekanan dari penguatan imbal hasil Treasury semalam dan regulator semakin mengerdilkan keresahan atas krisis perbankan AS yang meluas.
Namun logam mulia masih tetap ditopang dengan relatif baik, di mana investor menambah posisi buy pada harga emas dalam beberapa pekan terakhir akibat kekhawatiran bahwa runtuhnya beberapa bank AS baru ini dapat meninggalkan bekas luka yang bertahan lama pada perekonomian.
Imbal hasil obligasi melonjak setelah kepala pengawasan perbankan Federal Reserve, Michael Barr, mengatakan dalam sebuah kesaksian bahwa sistem perbankan AS tangguh, dan bangkrutnya Silicon Valley Bank baru-baru ini disebabkan oleh "kasus salah urus".
Emas spot turun 0,2% ke $1.969,01/oz, dan emas berjangka yang akan berakhir Juni turun 0,2% di $1.987,00/oz pukul 09.02 WIB. Kedua instrumen tersebut kembali mencapai level $2.000 pada hari Selasa, sebelum menutup sesi di bawah level tertinggi.
Komentar Barr mendorong beberapa spekulasi bahwa the Fed mungkin masih memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga, terutama jika sektor perbankan stabil.
Namun, imbal hasil Treasury masih diperdagangkan jauh di bawah level tertinggi yang dicapai awal tahun ini, mengingat The Fed baru-baru ini mengisyaratkan suku bunga hampir mencapai level terminal, setelah itu bank akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga.
Harga emas telah diuntungkan oleh gagasan ini di awal bulan.
"Kebijakan Fed kemungkinan akan menjadi kunci untuk emas dalam jangka menengah. The Fed berpeluang mendekati puncak suku bunga acuan, dan kita bisa melihat sebuah pivot perubahan pada paruh kedua tahun ini," tulis analis di ING dalam sebuah catatan.
"Kami memperkirakan imbal hasil riil akan mengikuti suku bunga kebijakan yang lebih rendah di tahun ini, yang seharusnya terbukti mendukung harga emas."
Logam mulia lainnya turun pada hari Rabu. Platinum dan perak masing-masing turun 0,3% dan 0,2%.
Di antara logam-logam industri, harga tembaga berada di kisaran terbatas karena pasar menunggu sinyal ekonomi lebih lanjut dari negara importir utama China minggu ini.
Tembaga turun 0,1% menjadi $4,0743, dan telah bergerak kurang dari 0,1% di kedua arah sepanjang minggu ini.
Data aktivitas bisnis China akan dirilis pada hari Jumat,
dan diperkirakan akan menunjukkan beberapa perlambatan di bulan Maret
pasalnya kenaikan pasca-COVID kehabisan tenaga - RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar