RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka naik tipis pada hari Kamis seiring meredanya optimisme vaksin covid-19 lantaran muncul peringatan bahwa pasien dengan riwayat anafilaksis (reaksi alergi parah & berpotensi mengancam nyawa, red) terhadap obat atau makanan tidak boleh diberi suntikan.
Harga emas berjangka naik tipis 0,07% ke $1.839,85 per ons pukul 13.39 WIB dan XAU/USD turun 0,20% ke $1.835,88 menurut data Investing.com.
Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) jatuh Rp10.000 dari Rp966.000 pada Selasa menjadi Rp956.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.15 WIB.
Peringatan tersebut dikemukakan oleh Badan Pengatur Produk Obat & Kesehatan Inggris (MHRA), yang memberikan otorisasi sementara untuk penggunaan darurat bagi vaksin BNT162b2 buatan Pfizer (NYSE:PFE) dan BioNTech (F:22UAy) selama pekan sebelumnya.
Inggris telah memberikan suntikan vaksin bagi pasien pertamanya, dan lembaga negara Health Canada menyetujui suntikan tersebut pada hari Rabu. Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (FDA) AS akan menggelar rapat untuk membahas vaksin dengan pendistribusian vaksin dapat dimulai dalam waktu 24 jam jika FDA memberikan otorisasi penggunaan darurat selama pertemuan tersebut, Sekretaris Layanan Kesehatan & Kemanusiaan Alex Azar mengatakan.
Sementara AS dan Inggris sama-sama berpacu melawan waktu untuk meluncurkan langkah-langkah stimulus terbaru dan perundingan Brexit. Di Kongres AS, negosiasi paling intens sejak pemilihan presiden 3 November tengah berlangsung di mana Partai Republik dan Partai Demokrat AS bekerja untuk mencapai kesepakatan sebelum batas waktu 11 Desember atau jika lewat tanggal itu maka pemerintahan AS akan ditutup.
Meskipun begitu kedua belah pihak sedang mempersiapkan proposal dan kontra proposal, tapi masih belum menyelesaikan ketidaksepakatan mengenai nilai proposal, pelindung kewajiban bisnis serta bantuan kepada pemerintah negara bagian dan lokal.
Selain itu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengadakan pembicaraan pada hari Rabu saat makan malam. Kedua pemimpin menunda "keputusan tegas" tentang masa depan perundingan perdagangan Brexit hingga hari Minggu, karena Komisi Eropa dan Inggris masih tetap "berbeda" pandangan soal kesepakatan perdagangan. Kedua belah pihak memiliki waktu hingga akhir tahun untuk mencapai kesepakatan.
Bank Sentral Eropa (ECB) akan menggelar pertemuan kebijakan di mana diharapkan akan meluncurkan keberlanjutan dan peningkatan program pembelian obligasi pandemi. Federal Reserve juga akan bertemu melaksanakan rapat kebijakannya sendiri - RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar