PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada Senin pagi setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang bantuan COVID-19 yang telah lama dinanti.
Harga emas berjangka naik 0,85% ke $1.899,25 per ons pukul 11.56 WIB dan XAU/USD naik 0,84% ke $1.895,09 menurut data Investing.com.
Di tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) naik Rp4.000 dari Rp973.000 pada Selasa menjadi Rp977.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.46 WIB.
Trump menandatangani paket bantuan dan pengeluaran pandemi senilai $2,3 triliun, yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS dan Senat AS selama minggu sebelumnya, pada hari sebelumnya. Ia sebelumnya mengancam untuk tidak menandatangani RUU tersebut kecuali jumlah dana stimulus dinaikkan menjadi $2000 dari $600 saat ini. Kongres AS akan memberikan suara soal peningkatan jumlah dana tersebut.
Tanda tangan Trump mencegah penutupan sebagian pemerintah federal dan akan mengembalikan tunjangan pengangguran bagi warga Amerika yang telah kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.
Logam kuning telah menguat lebih dari 24% sepanjang tahun 2020 ini, mayoritas berkat daya tariknya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang di tengah langkah-langkah stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengurangi dampak COVID-19.
Salah satu bank sentral yang memperdebatkan langkah-langkah ini adalah Bank of Japan, di mana para pengambil kebijakan terbagi soal sejauh mana program stimulusnya harus disesuaikan. Beberapa pengambil kebijakan menyerukan perombakan strategi yang menargetkan inflasi 2%, menurut ringkasan pandangan yang disuarakan selama tinjauan suku bunga Desember.
Para pengambil kebijakan Bank of Japan terbagi tentang seberapa jauh yang harus dilakukan dalam mengubah program stimulus, dengan beberapa menyerukan perombakan strateginya untuk mencapai inflasi 2%, ringkasan pandangan yang disuarakan pada tinjauan suku bunga Desember menunjukkan.
Sementara Uni Eropa (UE) memulai kampanye vaksinasi di seluruh benua kurang dari seminggu setelah menyetujui BNT162b2, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. (NYSE:PFE) dan BioNTech SE (F:22UAy).
UE juga mencapai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris sebelum Natal.
Namun jumlah kasus COVID-19 global terus meningkat, melebihi 80,7 juta pada 28 Desember, menurut data Universitas Johns Hopkins. Lebih banyak negara telah menerapkan pembatasan yang lebih ketat untuk melawan jenis COVID-19 B.1.1.7 yang baru dan lebih menular. Jenis virus mutan kedua, kemungkinan berasal dari Afrika Selatan, juga telah ditemukan - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar