RIFANFINANCINDO BANDUNG | Ketua The Fed, Janet Yellen, mengatakan, The Fed berkomitmen untuk memastikan bahwa regulasi yang ditetapkannya pada bank-bank di AS tidak akan terlalu membebani. Pidato yang disampaikan pada hari Kamis (05/Okt) dini hari tadi di St. Louis lebih banyak membahas peraturan mengenai penyederhanaan syarat-syarat besar kecilnya modal yang harus dimiliki oleh bank-bank di AS.
Yellen mengatakan bahwa permohonan peraturan baru persyaratan modal (capital requirements) merupakan upaya terbaru dari para regulator untuk meringankan tanggungan bank-bank di AS, terutama bank-bank kecil.
Ketua The Fed yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Februari 2018 tersebut menambahkan bahwa The Fed sedang mencari cara untuk meningkatkan jumlah komunitas bank yang memenuhi syarat, agar bank sentral tak perlu terlalu sering melakukan pemeriksaan. Selain itu, The Fed juga akan melonggarkan persyaratan penilaian properti dalam transaksi komersial real estate.
Pidato Yellen malam tadi sama sekali tidak menyinggung masalah outlook kenaikan suku bunga maupun kondisi ekonomi AS. Sehingga, pengaruhnya tak begitu banyak bagi pergerakan Dolar AS.
Penguatan Dolar Karena Data Ekonomi AS
Di sesi Asia pagi ini, Dolar AS mendulang kenaikan tipis terhadap mata uang-mata uang mator. Bukan karena pidato Yellen, melainkan karena data ekonomi AS, PMI Jasa, yang dilaporkan cukup positif kemarin malam.
USD/JPY diperdagangkan pada angka 112.760, dari sebelumnya di angka 112.850, masih dalam kenaikan 0.1 persen dari posisi sebelum data diumumkan. EUR/USD tampil melandai di angka 1.1755 setelah mendulang kenaikan 0.1 persen semalam.
Fokus pasar untuk EUR/USD hari ini adalah rilis notulen rapat ECB untuk kebijakan moneter yang sudah ditetapkan bulan September. Dalam rapat tersebut, ECB memberikan sinyal bahwa pihaknya dapat mengumumkan langkah untuk keluar dari kebijakan moneter longgar di bulan Oktober ini.
"Dolar AS rupanya tak mampu mengambil keuntungan penuh dari serangkaian data ekonomi AS yang kuat, sehubungan dengan Yield US Treasury yang mulai turun dari puncaknya." kata Junichi Ishikawa, Ahli Forex IG Securities yang diwawancarai oleh Reuters.
sumber : seputarforex.com
Baca Juga :
- Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | PT Rifan Financindo
- PT Rifan Financindo Berjangka Beri Bantuan 20 Unit Tempat Sampah Portable | Rifan Financindo
- Waspada, Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | Rifanfinancindo
- Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT Rifan Financindo
- Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | Rifan Financindo
- Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | Rifanfinancindo
- Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah | PT Rifan Financindo
- Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | Rifan Financindo
- Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | Rifanfinancindo
- Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | PT Rifan Financindo
- Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | Rifan Financindo
- RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | Rifanfinancindo
- Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | PT Rifan Financindo
- Bursa Berjangka Dikenalkan di Semarang | Rifan Financindo
- Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | Rifanfinancindo
- Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | PT Rifan Financindo
- Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | Rifan Financindo
- Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | Rifanfinancindo
Tidak ada komentar :
Posting Komentar