RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Dolar AS bergerak mundur dari level tinggi satu setengah bulan terhadap mata uang-mata uang mayor di penghujung sesi Asia, Rabu (04/Okt) siang ini. Para investor sedang mempertimbangkan spekulasi mengenai siapa Ketua The Fed pilihan Presiden Donald Trump untuk menggantikan Janet Yellen yang akan selesai masa jabatannya pada Februari mendatang.
Trump Akan Pilih Yang Kurang Hawkish?
Rumor yang berhembus, Trump diperkirakan akan memilih figur yang tak se-hawkish perkiraan pasar. Menurut laporan Politico, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, lebih memilih Gubernur The Fed Jerome Powell daripada mantan gubernur Kevin Warsh. Minggu lalu, Warsh dan Powell sama-sama diwawancarai di Gedung Putih.
Meskipun dua tokoh tersebut dipandang sebagai kandidat yang paling serius untuk menggantikan Yellen, sentimen Powell dikenal lebih dovish daripada Warsh yang diketahui pernah mengkritisi program pembelian obligasi The Fed. Sebelum Warsh dan Powell, sempat muncul nama Gary Cohn untuk menggantikan Ketua The Fed saat ini. Akan tetapi, tak ada kabar perkembangan lebih lanjut tentang peluang Gary Cohn.
Dolar sempat reli di awal minggu ini karena spekulasi bahwa Warsh mungkin akan memilik peluang besar untuk menjadi Ketua The Fed dan juga karena data-data ekonomi AS yang terbilang cukup kuat. Semakin hawkish kandidat The Fed, semakin bersemangat para investor untuk bertaruh pada normalisasi kebijakan moneter AS yang lebih agresif. Secara tak langsung, ini akan menjadi pendorong naik bagi Dolar AS.
The Fed Jadi Fokus Pasar Forex
Namun sore ini kenyataannya Dolar tak lanjut reli. EUR/USD diperdagangkan naik 0.2 persen ke angka 1.1764, melepaskan level rendah 1.1695 yang tersentuh kemarin. Saat berita ini ditulis, EUR/USD bergerak landai ke arah 1.1762. Kenaikan Euro hari ini masih dibayangi oleh ricuh deklarasi kemerdekaan Catalonia dari Spanyol.
USD/JPY diperdagangkan di angka 112.52 sore ini, dari sebelumnya di kisaran 112.64. Ketidakpastian terkait Pemilu Jepang pada tanggal 22 Oktober mendatang menjadi outlook yang suram bagi pair mata uang Yen.
"Arah The Fed selanjutnya adalah fokus jangka panjang bagi pasar forex," kata Keiko Ninomiya, Ahli Forex dari SMBC Trust Bank, Tokyo. "Dalam jangka pendek, para investor akan memperhatikan data Ketenagakerjaan AS minggu ini."
sumber : seputarforex.com
Baca Juga :
- Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | PT Rifan Financindo
- PT Rifan Financindo Berjangka Beri Bantuan 20 Unit Tempat Sampah Portable | Rifan Financindo
- Waspada, Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | Rifanfinancindo
- Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT Rifan Financindo
- Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | Rifan Financindo
- Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | Rifanfinancindo
- Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah | PT Rifan Financindo
- Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | Rifan Financindo
- Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | Rifanfinancindo
- Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | PT Rifan Financindo
- Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | Rifan Financindo
- RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | Rifanfinancindo
- Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | PT Rifan Financindo
- Bursa Berjangka Dikenalkan di Semarang | Rifan Financindo
- Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | Rifanfinancindo
- Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | PT Rifan Financindo
- Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | Rifan Financindo
- Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | Rifanfinancindo
Tidak ada komentar :
Posting Komentar