PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Warga Sampit, Kalimantan Tengah, belakangan ini digegerkan oleh teror buaya yang semakin meresahkan. Bahkan, buaya tersebut tak hanya berada di dalam sungai melainkan sudah naik sampai ke permukaan. Hal ini menyebabkan kekhawatiran yang cukup besar bagi penduduk yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Menurut keterangan dari Camat Pulau Hanaut, H Eddy Mashami, buaya tersebut sudah naik sampai di depan rumah warga. Seperti kejadian yang dialami oleh Sugian dan Enor. Tengah malam, mereka mendengar ketukan pintu di depan rumah. Setelah diperiksa, ternyata ada buaya menganga siap untuk menerkam. Beruntung, buaya tersebut tidak melanjutkan aksinya. Diduga, suara ketukan tersebut berasal dari kibasan ekor buaya ke pintu.
Buaya-buaya muara itu kuat dugaan sedang mengincar ternak milik warga. Namun, tak menutup kemungkinan buaya tersebut juga mengincar manusia. Pasalnya, pada tahun 2016 lalu ada empat warga yang tewas diterkam buaya. Bahkan tahun ini ada salah seorang warga yang kehilangan tangannya karena disambar buaya.
Untuk mencegah semakin banyaknya korban jiwa, pemerintah kecamatan dan desa pun makin gencar menghimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Bahkan, beberapa warga pun sudah membangun toilet darat agar meminimalisir resiko serangan buaya di sungai terutama saat malam hari.
"Saat ini pihak kecamatan akan mengalokasikan anggaran pada 2018 untuk membeli lebih banyak lagi jaring untuk dibagikan ke masyarakat, khususnya untuk rumah yang rawan dinaiki buaya," tutur Mashami seperti dilansir dari Antara.
Untuk lebih membantu, pihak badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah pun juga turut memantau perkembangannya. Nantinya, mereka akan melakukan survey populasi buaya serta langkah nyata mencegah serangan kembali.
Sebelumnya, buaya di Sampit hanya muncul tiga bulan sekali. Namun seiring tahun, buaya tersebut kerap muncul bahkan di malam hari. Hal ini memicu kepanikan masal apalagi setelah banyaknya kasus manusia yang tewas dimakan buaya.
sumber : plus.kapanlagi.com
Baca Juga :
- Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia | PT Rifan Financindo
- Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | Rifan Financindo Berjangka
- Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT Rifan Financindo Berjangka Bandung
- Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depa | Rifan Financindo
- Waspada Investasi Bodong, Ada Baiknya Anda Mengenal Lebih Baik Perdagangan Berjangka | PT Rifan
- Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemko Medan Terima Sumbangan | Rifanfinancindo
- Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | Rifan Financindo Berjangka
- Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | Rifan
- Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. Rifan Financindo Berjangka
- Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT. Rifan
- Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | Rifan Berjangka
- Kepercayaan Masyarakat terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi Masih Tinggi | PT. Rifan Financindo
- RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT Rifanfinancindo
- Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RFB
- PERDAGANGAN BERJANGKA : Rifan Jadi yang Pertama Sosialisasi di Medan | PT Rifanfinancindo Berjangka
Tidak ada komentar :
Posting Komentar