RIFANFINANCINDO BANDUNG | Harga emas tergelincir di sesi Asia, Selasa (22/Agustus), menjelang siang ini, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penyusunan strategi untuk mempertahankan pasukan AS di Afghanistan setelah intervensi militer di kawasan tersebut selama 16 tahun. Meskipun Trump menjanjikan pendekatan yang lebih pragmatis untuk mendukung pemerintahan di Kabul, serta akan bekerja sama dengan Pakistan, harga emas menanggapinya dengan datar saja.
Harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember di Comex division New York Mercantile tergelincir 0.17 persen ke harga $1,294.51 per ons. Sedangkan, harga emas spot tergelincir 0.1 persen ke angka $1,289.77 per ons pada pukul 07:54 WIB pagi tadi. Harga emas Antam pun naik Rp2,000 di Butik LM Jakarta Pulogadung dibanding Senin, dengan emas batangan dihargai Rp 604,000 per gram dan tarif buyback Rp540,000 per gram.
AS-Korsel Mulai Latihan Militer
Gejolak politik antara AS-Korut akhir pekan lalu rupanya lebih menarik perhatian pasar. Logam mulia emas sempat diperdagangkan di dekat level tinggi satu sesi pada hari Senin kemarin karena berlanjutnya pelemahan Dolar AS. Di samping itu, meski telah mereda sejak minggu lalu, kekhawatiran pasar akan gejolak geopolitik Korea Utara dan AS kembali terpantik mengetahui bahwa AS berduet dengan Korea Selatan, telah memulai pelatihan militer gabungan. Kegiatan itu membuat Korea Utara meradang.
baca juga : Indonesia Vs Vietnam, Indra Sjafri dan Evan Dimas Jadi Pembicaraan
Akibatnya, emas sebagai safe-haven pun kembali diburu, karena sebagian pelaku pasar memperkirakan bahwa pelatihan militer tersebut merupakan persiapan untuk saling serang dan berisiko memicu gejolak geopolitik lagi. Pyongyang memperingatkan bahwa latihan militer bersama antara AS dan Korsel merupakan hal yang sembrono dan jelas bermaksud menyulut emosi Korut.
Kendati begitu, kenaikan emas tak lama, karena hari ini kembali tergelincir jelang digelarnya Simposium Jackson Hole di Wyoming, AS. Dolar AS stabil menjelang event ekonomi penting tersebut, menantikan pidato Ketua The Fed, Janet Yellen, yang diharapkan akan memberikan tambahan petunjuk tentang lanjutan kenaikan suku bunga AS tahun ini.
Akibatnya, emas sebagai safe-haven pun kembali diburu, karena sebagian pelaku pasar memperkirakan bahwa pelatihan militer tersebut merupakan persiapan untuk saling serang dan berisiko memicu gejolak geopolitik lagi. Pyongyang memperingatkan bahwa latihan militer bersama antara AS dan Korsel merupakan hal yang sembrono dan jelas bermaksud menyulut emosi Korut.
Kendati begitu, kenaikan emas tak lama, karena hari ini kembali tergelincir jelang digelarnya Simposium Jackson Hole di Wyoming, AS. Dolar AS stabil menjelang event ekonomi penting tersebut, menantikan pidato Ketua The Fed, Janet Yellen, yang diharapkan akan memberikan tambahan petunjuk tentang lanjutan kenaikan suku bunga AS tahun ini.
sumber : seputarforex.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar