RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Wall Street
melemah tajam pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu
Jakarta). Investor khawatir bahwa janji Presiden AS Donald Trump untuk
melakukan pemotongan pajak belum akan terealisasikan dalam waktu dekat.
Mengutip Reuters, Rabu (22/3/2017), indeks Dow
Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,14 persen dan ditutup di angka
20.668,01. Indeks S&P 500 juga melemah 1,24 persen menjadi 2.344,02.
Sedangkan Nasdaq Composite anjlok 1,83 persen menjadi 5.793,83.
Penurunan indeks Dow Jones dan S&P 500 pada perdagangan
kali ini merupakan penurunan terbesar dalam periode November atau sesaat
setelah Donald Trumps dipastikan menang dalam pemilu presiden AS hingga
saat ini.
Salah satu pendorong penurunan Wall Street adalah belum adanya kepastian mengenai rencana pemotongan pajak seperti yang dijanjikan oleh Trump dalam kampanye.
Baca Juga
Sebelumnya, Trump memang berjanji memotong pajak bagi
pribadi maupun perusahaan dan melakukan pembangunan infrastruktur untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Selama ini pajak dianggap menjadi
salah satu beban terberat pertumbuhan ekonomi.
Selain sentimen tersebut, pelemahan Wall Street
juga didorong oleh penurunan saham-saham di sektor keuangan. Sesaat
setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the
Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga pada pertengahan pekan lalu,
saham-saham di sektor keuangan langsung tertekan.
Alasannya, pelaku pasar kecewa karena the Fed tidak
memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari target awal
di tahun ini. Kenaikan suku bunga memberikan dampak positif kepada
saham-saham sektor keuangan karena dengan bunga naik maka keuntungan
yang didapat industri perbankan jugga bisa meningkat.
"Pasar sedikit kecewa sehingga mereka yang semula mengoleksi
saham keuangan kemudian melepasnya," jelas analis Themis Trading,
Chatham, New Jersey, AS, Mark Kepner.
Saham Bank of America merosot 5,77 persen dan menjadi
penurunan terbesar dalam S&P 500. Sedangkan saham Goldman Sachs
melemah 3,72 persen sehingga menarik Dow Jones ke level yang lebih
rendah.
sumber : bisnis.liputan6.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar