RIFANFINANCINDO BANDUNG | Harga Emas naik ke tiga minggu tertinggi
pada akhir perdagangan Kamis dinihari (23/03), karena dolar AS jatuh
dekat terendah enam minggu dan imbal hasil obligasi tenggelam pada
ketidakpastian atas kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump.
Harga emas spot LLG naik 0,45 persen menjadi $ 1,250.15 per ons.
Harga emas berjangka AS naik $ 3,20 untuk berakhir di $ 1,249.70.
Kurang konkretnya kebijakan pemerintah
Trump meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi safe haven, analis
dan pedagang mengatakan.
Emas juga didukung oleh penurunan lebih
lanjut dalam imbal hasil AS Treasury, dengan imbal hasil obligasi
10-tahun mencelupkan di bawah 2,4 persen untuk pertama kalinya sejak 1
Maret.
Emas telah rally hampir $ 50 dari rendah Rabu lalu menyusul pernyataan kebijakan kurang hawkish dari Federal Reserve AS.
Analis menyatakan sikap kurang bearish
investor sejak pertemuan FOMC terus berlanjut, akibat prospek tenang
untuk tingkat suku bunga pada 2018.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, emas
terbesar di dunia yang didukung exchange-traded fund, naik 0,5 persen
menjadi 834,40 ton pada hari Selasa setelah tiga sesi terjadi arus
keluar.
Dalam logam mulia lainnya, perak spot
naik 0,23 persen menjadi $ 17,54 per ons, setelah mencapai lebih dari
dua minggu tinggi $ 17,59 pada sesi sebelumnya.
Platinum adalah 0,67 persen lebih rendah
pada $ 960,49 per ons, setelah menyentuh puncak dua minggu di $ 974,80
pada Selasa. Palladium naik 0,29 persen pada $ 788,25 per ons. Logam
mencapai lebih dari satu bulan tinggi di $ 792,90 di sesi sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan harga emas berpotensi naik jika pelemahan dollar AS
berlanjut. Namun perlu dicermati aksi profit taking setelah harga emas
menguat. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $
1,252 – $ 1,254, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran
Support 1,248 – $ 1,246.
sumber : vibiznews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar