PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Harga minyak mentah naik pada akhir
perdagangan Jumat dinihari (10/02) setelah penurunan mengejutkan dalam
persediaan bensin AS menunjukkan permintaan tinggi di pasar minyak
terbesar dunia.
Harga minyak mentah berjangka AS naik 66 sen, atau 1,3 persen, $ 53 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 51 sen per barel, atau 0,9 persen, ke $ 55,63 per barel pada 14:33 ET (1933 GMT).
Administrasi Informasi Energi (EIA) AS
mengatakan pada Rabu bahwa persediaan bensin turun 869.000 barel pekan
lalu menjadi 256.200.000 barel, dibandingkan ekspektasi analis untuk
kenaikan 1,1 juta barel.
Penurunan persediaan bensin
memperlihatkan konsumsi AS lebih kuat dari yang diperkirakan, dan
mungkin cukup sehat untuk mendukung harga saat ini ketika sebagian besar
pasar bahan bakar minyak yang diisi dengan sangat baik. Harga bensin AS
naik sekitar 1 persen pada Selasa.
Tapi pasokan minyak mentah melonjak berarti bahwa pasar bahan bakar tetap di bawah tekanan.
Laporan EIA juga mengatakan bahwa persediaan minyak mentah komersial AS naik 13,8 juta barel menjadi 508.600.000 barel.
Bank AS Goldman Sachs mengatakan
persediaan bahan bakar yang tinggi dan meningkatnya produksi minyak
mentah AS berarti pasar minyak akan lebih tersedia untuk beberapa waktu,
namun mereka akan menguras secara bertahap.
“Kami tidak melihat kelebihan AS
baru-baru ini dibangun sebagai menggelincirkan perkiraan kami untuk
penurunan bertahap dalam persediaan, dengan sebenarnya seluruh dunia
sudah menunjukkan tanda-tanda pengetatan,” kata bank dalam sebuah
catatan kepada klien.
Persediaan minyak yang tinggi telah
mengganggu upaya oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen
lainnya termasuk Rusia untuk mengencangkan pasar dengan memotong
produksi. OPEC dan eksportir besar lainnya telah sepakat untuk memangkas
produksi dengan hampir 1,8 juta barel per hari pada semester pertama
tahun ini untuk menopang harga dan menyeimbangkan pasar.
Analis Vibiz Research Center
memperkirakan harga minyak mentah untuk perdagangan selanjutnya
berpotensi naik dengan menurunnya persediaan bensin AS. Namun perlu
dicermati dollar AS yang jika terus menguat akan menekan harga. Harga
minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Resistance $ 53.50-$
54.00, dan jika harga berbalik turun akan menembus kisaran Support $
52.50-$ 52.00.
sumber : vibiznews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar