PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga Emas tergelincir ke level terendah
sembilan bulan pada akhir perdagangan Kamis dinihari (24/11), tergerus
rally dollar AS setelah data ekonomi AS positif menguatkan harapan
kenaikan suku bunga bulan depan.
Harga emas spot emas turun 1,92 persen
pada $ 1,188.76 per ons. Pada sesi sebelumnya, logam mereda 0,15 persen,
tertekan oleh pasar saham AS yang kuat.
Sedangkan harga emas berjangka AS jatuh 1,89 persen menjadi $ 1,188.60 per ons.
Pesanan barang tahan lama AS rebound
pada bulan Oktober dan meskipun klaim pengangguran naik, tetap di bawah
tingkat yang konsisten dengan pengetatan pasar tenaga kerja.
Penguatan data ekonomi membuat indeks dolar AS naik tertinggi baru 13,5 tahun.
Logam mulia telah terpukul oleh
ekspektasi bahwa kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump akan
mendorong pertumbuhan ekonomi serta data AS yang kuat membuka kesempatan
untuk kenaikan suku bunga.
Pedagang menghargai kesempatan 100 persen untuk kenaikan suku bunga Desember, menurut CME Group’s FedWatch Tool.
Federal Reserve AS akan bertemu pada 13-14 Desember.
Pada berita lain, ketidakpastian seputar
referendum konstitusi Italia pada 4 Desember dan Perancis dan pemilu di
Jerman tahun depan, bisa mendukung emas melalui pembelian safe-haven.
Sementara kemenangan Trump telah mendorong pembelian safe-haven emas fisik di Eropa.
Perak naik 0,2 persen menjadi $ 16,66 per ons dan platinum adalah 0,56 persen lebih tinggi pada $ 942,20.
Paladium turun 0,14 persen pada $ 739,00, setelah menyentuh terbaik sejak awal Juni di $ 749,40 pada sesi sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas pada
perdagangan selanjutnya berpotensi bergerak lemah dengan menguatnya
dollar AS. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,187-$
1,185, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $
1,191-$ 1,193.
sumber : vibiznews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar