Rifan Financindo Berjangka – Minyak menyelinap naik pada perdagangan Asia,
Kamis (11/6). Berlanjut dari reli tadi malam yang merujuk kepada
permintaan yang stabil dan upaya untuk memangkas output domestik.
Di New York Mercantile Exchange, minyak WTI untuk pengiriman Juli
naik 0.56% menjadi $61.09 barel. Sedangkan di Intercontinental Exchange
(ICE), minyak brent untuk pengiriman Juli naik 0,76 atau 1.16% ke level
65.64. Benchmark keduanya melonjak lebih dari 3% pada hari Selasa,
memperpanjang periode volatile harga minyak.
Minyak berjangka bergerak lebih tinggi setelah administrasi informasi
energi (EIA) mengatakan stok minyak mentah menyusut secara dramatis
dalam laporan mingguan. Untuk pekan yang dihitung per 5 Juni, persediaan
minyak AS turun oleh 6,8 juta hingga 470.6 juta. Harga jatuh kira-kira
40% secara tahunan di tengah-tengah banjir pasokan di pasar global.
sementara itu, produksi meningkat sederhana 24.000 bpd untuk di level
9.610 juta, naik dari 9.586 juta bpd pada minggu sebelumnya. Lonjakan
produksi dianggap sebagai perkembangan positif untuk produsen serpih AS.
Di awal musim semi diketahui, produksi serpih AS melemahkan strategi
opec untuk menekan harga oleh banjirnya pasar global dengan surplus
minyak mentah. Pada gilirannya, produksi serpih AS melambat dikarenakan
persediaan tingkat nasional mendekati kapasitas yang sudah overloaded.
Sementara di pekan lalu, OPEC menunjukkan ada tanda-tanda perlambatan
output, produksi stabil di atas 30 juta barel per hari untuk kedua
kalinya dalam enam bulan.
Sumber : Financeroll
Tidak ada komentar :
Posting Komentar