(Vibiznews – Commodity) – Pekan ini merupakan pekan yang cukup berat bagi pergerakan harga minyak mentah dan juga emas. Kedua komoditi tersebut sampai dengan akhir perdagangan pekan ini tercatat mengalami pergerakan bearish sejak awal pekan. Beberapa hal yang memberikan tekanan terhadap kedua komoditi tersebut diantaranya ialah dampak dari melonjaknya data klaim pengangguran AS untuk pekan pertama bulan Oktober yang naik sebesar 68K menjadi 374K atau meleset dari prediksi sebelumnya yang diperkirakan akan turun ke posisi 307K. Masih dari sisi data fundamental, data prelim sentimen konsumen AS untuk bulan September yang turun sebesar 2,3 poin menjadi 75,2 poin.
Sentimen negatif lainnya yang tidak kalah kuat dalam menekan pergerakan harga emas dan minyak mentah ialah mengenai adanya sikap penantian pasar terhadap langkah pemerintah dan parlemen dalam merespon momentum jatuh tempo hutang luar negeri AS pada 17 Oktober mendatang dengan nilai nominal mencapai 16,7 triliun dollar. Baik pemerintah dan parlemen AS selama dua hari pada 10 dan 11 Oktober lalu melakukan pertemuan secara intensif. Dampak dari belum adanya langkah yang pasti membuat munculnya sebuah spekulasi kearah gagal bayar yang sebelumnya dikhawatirkan oleh pemerintah Jepang dan China.
Minyak mentah untuk perdagangan pekan ini bergerak turun ke posisi 101,74 dollar per barel. Sedangkan harga emas ditutup pada posisi 1288 dollar per troy ons. Dari sisi fundamental, posisi minyak mentah masih lebih baik dibandingkan dengan emas. Beberapa indikator teknikal seperti RSI dan ADX masih berpeluang mengalami kenaikan. Sedangkan disisi lain, indikator teknikal emas mayoritas masih menunjukan bearish.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar