(Vibiznews – Index) – Pada perdagangan Jumat pagi ini indeks Nikkei di bursa Jepang mengalami penurunan dan menjadi pimpinan penurunan di bursa saham kawasan Asia (25/10). Nikkei turun 1 persen seiring dengan menguatnya nilai tukar yen. Kekhawatiran mengenai pengetatan likuiditas China juga mengakibatkan para investor kembali menahan diri dari instrument berisiko seperti saham.
Rona positif yang dibawa Wall Street tadi malam membantu tertahannya penurunan pagi ini. Para investor juga berspekulasi bahwa Fed belum akan melakukan pemotongan besaran stimulus moneter di Amerika Serikat. Pasar memperkirakan bahwa Fed akan mempertahankan pembelian obligasi senilai 85 miliar dollar per bulan setidaknya hingga bulan Maret 2014 mendatang.
Indeks spot Nikkei terpantau berada pada posisi 14337.84 poin, membukukan penurunan sebesar 148.57 poin atau setara dengan 1.02 persen. Nikkei berjangka tampak mengalami pembukaan pada posisi 14455, naik 35 poin dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka tampak terpukul mundur dan berada pada posisi 14340 poin.
Data ekonomi Jepang pagi ini menunjukkan bahwa inflasi bulan September di Jepang mencapai angka 0.7 persen (y/y). Tingkat inflasi ini sesuai dengan ekspektasi para investor.
Perbankan mengalami penurunan dan menjadi sektor pimpinan penurunan di bursa Jepang. Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Financial dan Mizuho tampak mengalami penurunan masing-masing sebesar 1 persen.
Hari ini indeks berjangka di bursa Jepang tampaknya akan mengalami pergerakan yang cenderung melemah dengan signifikan. Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa indeks berjangka Nikkei hari ini akan mengalami pergerakan pada kisaran 14250 – 14450 poin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar