Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Kamis, 24 Agustus 2023

Rifan Financindo - Emas Berakhir Di Atas $1.900 Kali Pertama Dalam 2 Minggu, Dolar-Yields Turun

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas mencapai level tertinggi 2 minggu dan berakhir di atas level kunci $1.900/oz pada Rabu (23/08). Dolar dan Treasury yields turun dari level tertinggi terbarunya menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jay Powell minggu ini dalam acara kebijakan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.

Rally Indeks Dolar jeda di level tertinggi dua bulan, sementara Treasury yields turun sedikit setelah mencapai level puncak lebih dari 20 tahun karena para pelaku pasar menunggu pidato Powell pada hari Jumat.

Hal ini memungkinkan harga spot untuk kembali memasuki level $1.900, meskipun potensi logam mulia masih tetap mendung - atau, paling tidak, tidak pasti - di tengah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga AS.

Emas berjangka Desember yang paling aktif di Comex New York berakhir di $1.946,05/oz, naik 1,04%, pada hari Rabu. Harga emas mencapai level tertinggi dua minggu di $1.949,65 sebelumnya dan naik 1,6% seminggu, setelah empat minggu sebelumnya mengalami penurunan yang menyebabkan kerugian bersih sebesar 4% - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Rabu, 23 Agustus 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Berjangka Berakhir Lebih Tinggi Untuk Sesi Ketiga Beruntun

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas berjangka membukukan kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Selasa (22/8), kenaikan beruntun terpanjang sejak pertengahan Juli.

Harga mendapat dukungan setelah penurunan imbal hasil Treasury 10-tahun dari level tertinggi sejak 2007 seiring para investor menunggu pidato dari Ketua Federal Jerome Powell di simposium kebijakan ekonomi Jackson Hole, Wyo pada hari Jumat sebagai petunjuk mengenai kebijakan ekonomi berikutnya, pergerakan dolar AS dan imbal hasil Treasury, yang cenderung berdampak pada emas.

Emas untuk pengiriman bulan Desember naik $3, atau 0,2%, menjadi menetap pada $1.926 per ons di Comex - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA 

Sumber : marketwatch

Selasa, 22 Agustus 2023

PT Rifan Financindo - Emas Bergerak Naik, Tembaga Stabil Pasca China Memangkas Suku Bunganya

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada hari Senin (21/08), stabil setelah jatuh selama empat minggu terakhir. Pasar menunggu lebih banyak isyarat tentang kebijakan moneter AS, sementara harga tembaga flat setelah penurunan suku bunga China meleset dari ekspektasi.

Fokus minggu ini sebagian besar tertuju pada Simposium Jackson Hole hari Kamis dan Jumat, di mana Ketua Federal Reserve Jerome Powell diperkirakan akan memberikan lebih banyak sinyal mengenai jalur suku bunga AS.

Harga emas sedikit memangkas kerugian terbarunya setelah jatuh di bawah level kunci $1.900/oz, raih beberapa permintaan safe haven saat perlambatan pertumbuhan di China juga membebani sentimen. Langkah People's Bank of China sebagian besar meleset dari ekspektasi pasar dengan perubahan loan prime rate (LPR) pada hari Senin.

Emas spot untuk penyerahan Desember naik 0,2% ke $1.892,68/oz, sementara emas berjangka Desember naik 0,3% menjadi $1.921,95/oz pukul 11.16 WIB. Kedua instrumen masih diperdagangkan mendekati level terendah lima bulan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 21 Agustus 2023

PT Rifan - Pergerakan Harga Emas Hari Ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat Dari China

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah.

Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Namun saya melihat downside harga emas sudah terbatas serta akan berkonsolidasi dan rebound pekan ini," ujar Lukman kepada Bisnis dikutip Senin, (21/8/2023). Menurutnya, harga emas didukung oleh permintaan fisik yang kuat di China di mana investor memburu emas di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di China.

Pertumbuhan penjualan ritel China secara tahunan mengalami perlambatan, pada Juli 2023 tercatat di level 2,5 persen setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 3,1 persen. Kondisi tersebut membuat harga komoditas logam mineral melemah, seperti nikel, timah dan tembaga. Sementara itu, Evergrande, perusahaan properti raksasa asal China mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) setelah gagal bayar utang (default) sebesar US$330 miliar - PT RIFAN

Sumber : bisnis.com

Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat dari China", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230821/235/1686530/pergerakan-harga-emas-hari-ini-berpeluang-rebound-didorong-permintaan-kuat-dari-china.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat dari China", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230821/235/1686530/pergerakan-harga-emas-hari-ini-berpeluang-rebound-didorong-permintaan-kuat-dari-china.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat dari China", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230821/235/1686530/pergerakan-harga-emas-hari-ini-berpeluang-rebound-didorong-permintaan-kuat-dari-china.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Jumat, 18 Agustus 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Fluktuatif Imbas Yield Obligasi Dan Dolar AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas sempat turun ke titik terendah lima bulan pada perdagangan Kamis (17/08) dan kemudian naik Jumat pagi. Ini karena kuatnya Treasury yields dan dolar AS memberikan satu-dua tekanan bagi bulls di logam kuning.

Dengan harga emas spot yang sudah berada di wilayah $1.800, tidak pasti berapa lama lagi emas berjangka dapat bertahan di kisaran $1.900.

Treasury yields untuk tenor 10 tahun di AS mendekati level tertinggi siklus di 4,30% sementara emas terus memberikan yield 0%," tulis ekonom Adam Button di forum ForexLive. "Itu adalah perbedaan yang sangat besar bagi investor dan manajer treasury dengan jangka waktu investasi yang panjang."

"Saya memperkirakan akan ada aksi beli yang kuat di range $1.820-$1.830, tetapi tidak sebelumnya," tambah Button. "Jika ada, kita bisa jadi akan mendekati breakdown yang buruk."

Emas berjangka yang paling aktif December contract di Comex New York berakhir turun 0,4% di $1.920,65/oz pada Kamis.

Emas spot yang melacak transaksi fisik emas secara real-time dan lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh beberapa traders emas, juga turun tipis 0,02% ke $1.891,31/oz di akhir sesi Kamis.

Kedua emas benchmarks menguat lebih 0,14% pukul 07.38 WIB pada Jumat pagi ini. 

Logam lain, nikel naik 2,64% pada penutupan dini hari, timah turun 0,48% Rabu di ICE London, bijih besi naik 0,79% dan tembaga naik 0,2% pukul 10.45 WIB Jumat pagi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 Sumber : investing

Rabu, 16 Agustus 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Nyaris Tembus Lagi $1.900, Tembaga Tertekan Oleh Perlambatan China

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas flat pada hari Rabu dan berada di titik puncak penurunan di bawah level penting, sementara harga tembaga mencapai titik terendah dua bulan dalam kekhawatiran perlambatan ekonomi China dan peluang kenaikan suku bunga menopang dolar.

Data retail sales AS yang terbit pada hari Selasa menunjukkan bahwa belanja konsumen tetap kuat di negara ini dan ini berpotensi mengindikasikan lebih banyak tekanan inflasi dalam beberapa bulan mendatang.

Gagasan ini, ditambah dengan memburuknya sentimen risiko di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi China, membuat investor menumpuk di dolar sebagai pengganti safe haven seperti emas dan logam mulia.

Harga spot logam mulia ini sempat turun di bawah level $1.900/oz pada hari Selasa, dan saat ini diperdagangkan sedikit di atas level terendah dalam dua bulan terakhir.

Emas spot flat di $1.902,24/oz, sementara emas berjangka Desember turun 0.1% menjadi $1.933,40/oz pukul 07.19 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Selasa, 15 Agustus 2023

PT Rifan Financindo - Emas Berjuang Melawan Kekuatan Treasury Yields Dan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Saat sesi perdagangan Selasa pagi berlangsung, harga emas tetap berada di bawah tekanan imbas meningkatnya kekuatan dolar AS. Pergerakan ini juga ditopang oleh naiknya Treasury yields.

Seluruh sektor logam mengalami kemerosotan, karena kuatnya Dolar dan surutnya minat untuk aset-aset yang berfokus pada pertumbuhan risiko yang bertindak sebagai penghalang utama.

Logam industri menanggung beban lebih berat daripada logam emas dalam kekhawatiran atas prospek ekonomi China yang semakin meningkat.

Data ekonomi yang lebih lemah minggu lalu di China semakin diperparah oleh kondisi raksasa properti Country Garden (HK:2007) dan Sino-Ocean (HK:3377) yang menghentikan perdagangan obligasinya dan juga gagal bayar utang minggu lalu.

Country Garden gagal melakukan pembayaran kupon dalam kurs Dolar AS minggu lalu dan ini menyebabkan perdagangan utang domestiknya ditangguhkan minggu ini bersama dengan Ocean Sino.

Investor sangat menantikan tindakan tegas dari pihak otoritas untuk mengurangi ketidakpastian ekonomi ini.

Hari ini, People's Bank of China (PBOC) menetapkan nilai kurs Yuan lebih kuat di 7,1768 per USD dan juga menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah dari 2,65% menjadi 2,50%.

Sementara itu, aktivitas penting seputar benchmark treasury notes 10 tahun telah meroket di atas 4,2%, pencapaian pertama sejak November tahun lalu.

Spekulasi pasar saat ini isyarat sudah mendekati akhir dari siklus pengetatan Federal Reserve yang mengarah pada stabilitas yang lebih baik dalam kurva treasury.

Obligasi 2 tahun semakin dekat untuk mencapai puncaknya lagi di sekitar 5% yang sebelumnya dicapai bulan lalu dan ini tampaknya mendukung kinerja indeks DXY (USD). Sementara itu peningkatan volatilitas di antara traders emas menandakan potensi pergeseran harga di masa mendatang.

Indeks CBOE Gold Volatility memberikan estimasi yang mirip dengan indeks CBOE Volatility Index yang digunakan untuk S&P500 namun dirancang khusus untuk melacak implied volatility yang terkait dengan harga emas.

Kondisi pasar di masa depan, tampaknya meskipun menghadapi situasi yang tidak menguntungkan sejauh ini, pasar logam mulia telah mengelola ketahanan yang wajar meskipun kelanjutannya kemungkinan akan membawa pasar ke arah lebih banyak tantangan di masa depan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing