Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 08 Februari 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Kembali Naik, Kesabaran Powell Atas Disinflasi Tenggelamkan Dolar

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG  - Buyer emas mungkin telah mengkhawatirkan hal terburuk dari pandangan terbaru Ketua Fed Jerome Powell tentang situasi pekerjaan AS.

Tetapi logam kuning bernasib baik pada hari Selasa pasalnya ketua bank sentral itu menenggelamkan dolar dengan mengatakan bahwa ia bersedia bersabar untuk membiarkan disinflasi, yang baru saja dimulai, melakukan pekerjaannya daripada memulai kenaikan suku bunga yang lebih besar.

Emas untuk penyerahan April di Comex New York naik ditutup naik 1% di $1.885,30 pada perdagangan Selasa dan emas spot berakhir naik 0,23% di $1.872,97.

Ini merupakan kenaikan dua hari berturut-turut setelah turun pada hari Jumat ke level terendah satu bulan di sekitar $1.860, setelah rilis laporan pekerjaan AS yang mengancam akan mengatur ulang poros kebijakan the Fed menuju kenaikan suku bunga yang lebih kecil. Sebelum pelemahan tersebut, kontrak emas untuk penyerahan April telah mencapai level tertinggi 9 bulan di sekitar $1.960.

Penutupan emas yang lebih tinggi pada hari Selasa, yang melihat puncak sesi di $1.896,95, terjadi karena Powell mengatakan dalam sebuah diskusi tentang ekonomi bahwa ia ingin memberikan disinflasi, yang baru saja dimulai, kesempatan untuk masuk meskipun The Fed dapat kembali ke kenaikan suku bunga yang lebih kuat jika pekerjaan AS dan pertumbuhan upah terus mengejutkan.

"Jika laporan pasar tenaga kerja yang kuat atau laporan inflasi yang tinggi terus berlanjut, The Fed kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan saat ini," tandas Powell dalam sebuah diskusi membahas ekonomi yang diselenggarakan oleh Economic Club of Washington. Pada saat yang sama, Ketua The Fed itu menyatakan: "Disinflasi telah dimulai namun perjalanannya masih panjang. Proses ini kemungkinan akan memakan waktu yang cukup lama, kemungkinan akan bergelombang, tidak mulus."

Inflasi AS, yang diukur dengan IHK, atau Indeks Harga Konsumen, tumbuh 6,5% per tahun, paling lambat sejak Oktober 2021. Namun, angka tersebut mencapai lebih dari tiga kali lipat target Fed sebesar 2% per tahun. Sebelum perlambatan, inflasi mencapai level tertinggi selama empat dekade pada bulan Juni kala inflasi meningkat sebesar 9,1% secara tahunan akibat dampak dari triliunan dolar pengeluaran bantuan selama pandemi virus corona.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 450 basis poin selama setahun terakhir, membawa tingkatnya ke puncak 4,75% dari hanya 0,25% setelah wabah COVID-19 pada Maret 2020.

Panduan utama bank sentral untuk suku bunga adalah laporan bulanan nonfarm payroll, atau NFP, yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja. Pasar tenaga kerja telah menjadi raksasa pemulihan ekonomi AS dari pandemi, pasalnya ratusan ribu pekerjaan bertambah tanpa henti sejak Juni 2020 untuk menutupi hilangnya 20 juta pekerjaan akibat krisis COVID-19.

Meskipun The Fed telah mencoba mengimbangi laporan NFP untuk menetapkan kenaikan suku bunga yang sesuai, data pekerjaan terkadang dirilis setelah rapat bulanan suku bunga The Fed yang dijadwalkan. Contoh kasusnya adalah kenaikan suku bunga moderat pada bulan Februari sebesar 25 basis poin - dibandingkan dengan 50 basis poin pada bulan Desember - ketika Departemen Tenaga Kerja terlambat melaporkan lapangan kerja tumbuh menjadi 517.000 dari 260.000 pada bulan sebelumnya.

"Pasar tenaga kerja sangat kuat," Powell mengakui dalam diskusi hari Selasa soal ekonomi. "Kami pikir ini akan menjadi sebuah proses yang membutuhkan waktu yang cukup lama" untuk mendingin, tambahnya.

Powell juga mengatakan bahwa akan membutuhkan waktu hingga 2024 bagi The Fed untuk mengembalikan inflasi ke 2% per tahun - sebuah target yang telah dipegang oleh bank sentral selama seperempat abad dan yang ia gambarkan sebagai "tolok ukur global". "Hampir pasti akan membutuhkan waktu hingga tahun depan untuk turun ke 2%," katanya.

Keputusan suku bunga the Fed berikutnya yakni pada 16 Maret, setelah rilis laporan NFP Februari pada 3 Maret.

Jika ada putaran lain dari pertumbuhan pekerjaan yang memusingkan bulan ini, maka FOMC, atau Komite Pasar Terbuka Federal, yang membuat kebijakan bank sentral, hampir pasti akan memikirkan kembali manfaat dari melanjutkan kenaikan 25 basis poin di bulan Februari, kata para analis, yang melihat potensi kembali ke kenaikan 50 basis poin di bulan Desember.

Risiko sebenarnya adalah berapa banyak kenaikan suku bunga yang dapat kita alami ke depan, bukannya jumlah kenaikan berikutnya," kata Saira Malik, kepala investasi di manajer aset Nuveen.

Powell, dalam konferensi pers setelah rapat FOMC bulan ini, mengatakan bahwa ia memperkirakan "beberapa kali" kenaikan untuk menaikkan suku bunga ke tingkat yang ia sebut sebagai "langkah restriktif" untuk memerangi inflasi. Dua rapat Fed berikutnya jatuh di bulan Maret dan Mei.

Namun, para ekonom memperkirakan bahwa pasar tenaga kerja yang bergejolak akan memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga setidaknya dua kali lagi di luar perkiraan Powell. Rapat FOMC setelah bulan Mei dijadwalkan hadir pada bulan Juni dan Juli - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

Sumber : investing.com

Selasa, 07 Februari 2023

PT Rifan Financindo - Emas Stabil Kala Imbal Hasil Tinggi Membebani, Statemen Powell Jadi Fokus

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil di sekitar level terendah satu bulan pada hari Selasa di tengah berlanjutnya tekanan dari penguatan dolar dan imbal hasil Treasury, dengan fokus saat ini beralih ke isyarat ekonomi dari statemen Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari ini.

Logam mulia menjalani sesi yang lemah pada hari Senin setelah mengalami penurunan mingguan terburuk dalam tujuh bulan terakhir, pasalnya data pekerjaan AS yang lebih kuat membuat pasar secara luas mengubah ekspektasinya terhadap kenaikan suku bunga oleh The Fed.

Pemulihan dolar dan imbal hasil treasury menekan sebagian besar aset tanpa imbal hasil, dengan emas - yang sempat mencatat kenaikan yang kuat selama tiga bulan terakhir - menanggung beban tekanan jual.

Harga emas spot di Comex New York Mercantile Exchange flat di $1.868,49/oz, sementara emas berjangka naik 0.1% di $1.881,20/oz pukul 07.00 WIB. Kedua instrumen ini anjlok lebih dari 3% minggu lalu.

Fokus saat ini beralih ke diskusi dengan Ketua Fed Jerome Powell dalam acara Economic Club of Washington D.C. pada hari ini. Setiap komentar mengenai inflasi dan kebijakan moneter akan sangat diawasi, menyusul rilis nonfarm payroll yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan pada hari Jumat.

The Fed minggu lalu telah menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan dan mengisyaratkan bahwa mereka akan terus melakukannya dalam waktu dekat, saat terus bergerak melawan inflasi. Meskipun inflasi AS telah menurun secara substansial dalam beberapa bulan terakhir, inflasi masih jauh di atas target tahunan bank sentral.

Data nonfarm payroll yang kuat juga membuat pasar menurunkan ekspektasi mereka atas perubahan kebijakan dovish oleh The Fed tahun ini, di tengah kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja yang kuat akan membuat inflasi tetap tinggi.

Logam mulia lainnya sedikit menguat pada hari Selasa. Platinum naik 0,2% di $979,95/oz, dan perak naik 0,3% di $22,310/oz.

Di antara logam industri, harga tembaga naik sedikit setelah jatuh selama lima sesi terakhir. Logam merah ini telah melepaskan sebagian besar kenaikannya baru-baru ini, dan sekarang hampir turun di bawah level kunci $4 di tengah ketidakpastian pemulihan ekonomi di negara importir utama China.

Tembaga berkualitas tinggi naik 0,2% menjadi $4,0442.

Kekhawatiran akan resesi global juga menekan logam industri, utamanya karena suku bunga terus meningkat dan inflasi tetap relatif tinggi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 06 Februari 2023

PT Rifan - Emas Bergerak Tipis Setelah Alami Minggu Terburuk Dalam 7 Bulan, Pandangan Powell Ditunggu

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas diredam pada hari Senin setelah mencatatkan minggu terburuknya dalam tujuh bulan terakhir, dengan fokus saat ini beralih ke diskusi dengan Ketua Federal Reserve Jerome Powell setelah data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat meningkatkan kekhawatiran akan pengetatan moneter.

Harga emas anjlok 2,5% pada hari Jumat dan jatuh lebih dari 3% pada minggu lalu setelah data tenaga kerja menunjukkan ketenagakerjaan AS tetap jauh lebih kuat dari yang diharapkan pada bulan Januari. Angka-angka tersebut memicu kekhawatiran bahwa the Fed memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga, dan mendorong reli pemulihan dolar dan imbal hasil Treasury.

Hal ini membebani sebagian besar harga logam, dengan emas - yang mengalami kenaikan yang kuat hingga data hari Jumat - menderita kerugian yang dalam. Logam kuning ini jatuh di bawah support utama $1.900 untuk pertama kalinya dalam hampir satu bulan.

Emas spot di Comex New York Mercantile Exchange flat di $1.864,93/oz, dan emas berjangka jatuh tempo di April turun 0,2% di $1.876,40/oz pukul 06.50 WIB.

Pasar saat ini sedang menunggu isyarat ekonomi lebih lanjut dari diskusi dengan Ketua Jerome Powell di Economic Club of Washington D.C. pada hari Selasa. Setiap komentar mengenai data tenaga kerja terbaru dan jalur inflasi akan dipantau dengan ketat.

The Fed minggu lalu menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan dan mengisyaratkan bahwa mereka akan terus melakukannya dalam waktu dekat. Hal ini mendorong peningkatan ekspektasi bahwa bank sentral dapat beralih dari sikap hawkishnya pada akhir tahun.

Namun, spekulasi ini dengan cepat dibalikkan oleh data tenaga kerja yang kuat pada hari Jumat, yang juga memicu kekhawatiran bahwa inflasi AS dapat tetap tinggi lebih lama dari yang diperkirakan.

Logam mulia lainnya juga melemah pada hari Jumat, dan diperdagangkan dalam kisaran yang bervariasi pada hari Senin. Platinum naik 0,2% setelah anjlok di bawah $1000/oz, sementara perak memperpanjang kerugian, turun 0,4% di $22,340/oz.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga naik sedikit dari kejatuhan hampir 4% minggu lalu, kala pasar menimbang potensi pemulihan permintaan di China terhadap meningkatnya kekhawatiran akan resesi global. Kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi diperkirakan akan sangat membebani ekonomi global tahun ini.

Tembaga berkualitas tinggi naik 0,4% di $4,0475.

Fokus minggu ini yakni pada isyarat-isyarat ekonomi lanjutan dari negara importir tembaga utama China, serta kerusuhan sipil di negara pengekspor tembaga no.2 di dunia, Peru - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Selasa, 31 Januari 2023

PT Rifan Financindo - Emas Balik Turun, Dolar Menguat Jelang Rapat Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada hari Selasa, berada di bawah tekanan dari dolar yang menguat dalam kehati-hatian menjelang rapat Federal Reserve minggu ini, sedangkan pasar logam yang lebih luas juga bergerak lebih rendah.

Logam kuning menjalani awal yang lambat untuk minggu ini menjelang kesimpulan dari rapat Fed selama dua hari pada Rabu setempat atau Kamis dini hari WIB, di mana bank sentral ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Namun, pandangannya terhadap kebijakan moneter akan menjadi titik fokus utama, usai data ekonomi baru ini dari AS mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin memiliki ruang yang cukup untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Emas spot turun 0,1% di $1.922,10/oz pukul 06.59 WIB, sementara emas berjangka tidak banyak bergerak di sekitar $1.921,75/oz.

Harga spot menyalip harga futures menjelang berakhirnya kontrak berjangka, yang mengindikasikan bahwa permintaan jangka pendek untuk emas masih kuat.

Logam mulia ini mengalami reli yang luar biasa hingga akhir 2022 dan awal 2023 tatkala angka inflasi AS yang lebih rendah dari AS meningkatkan ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat pada tahun 2023.

Namun, mengingat inflasi masih jauh di atas target tahunan The Fed, pasar tetap tidak yakin di mana suku bunga pinjaman AS akan mencapai puncaknya. The Fed juga telah memperingatkan bahwa inflasi yang bertahan lama dapat menyebabkan suku bunga tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Dolar pulih terhadap sejumlah mata uang minggu ini, juga memberikan tekanan pada pasar logam.

Perpaduan antara kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi diperkirakan akan membebani pertumbuhan ekonomi tahun ini, sehingga meningkatkan risiko resesi di negara-negara besar. Emas juga diuntungkan oleh permintaan safe haven karena hal ini.

Laporan data pertumbuhan ekonomi kuartal IV dari Zona Euro, yang akan dirilis hari ini, juga diperkirakan akan menjelaskan lebih lanjut mengenai prospek resesi. Namun, antisipasi terhadap rapat the Fed membuat para investor beralih ke dolar sebagai safe haven pilihan mereka.

Platinum datar di $1,017.15/oz, sementara perak turun 0.3% di $23.668/oz.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga tertekan oleh dolar yang lebih kuat dan kekhawatiran akan resesi.

Tembaga berkualitas tinggi mendatar di sekitar $4,1833 setelah jatuh lebih dari 1% di sesi sebelumnya.

Harga logam merah mendapat sedikit dukungan dari prospek gangguan pasokan dari produsen tembaga nomor dua dunia, Peru, yang menghadapi peningkatan kerusuhan sipil setelah penggulingan Presiden Pedro Castillo - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 30 Januari 2023

PT Rifan - Emas Bergerak Terbatas, Pekan Rapat Fed Dimulai

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas masih berada dalam kisaran yang terbatas pada hari Senin dan Trader menunggu rapat Federal Reserve minggu ini, dengan fokus juga tetap pada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin yang relatif lebih kecil pada hari Rabu. Namun sikap bank sentral terhadap kenaikan suku bunga di masa depan akan diawasi dengan cermat, mengingat bahwa data baru-baru ini telah memberikan gambaran yang agak beragam mengenai ekonomi AS.

Meskipun inflasi menurun seperti yang diharapkan dalam beberapa bulan terakhir, inflasi masih jauh di atas target tahunan Fed sebesar 2%. Pasar kerja dan pertumbuhan ekonomi AS juga menurun kurang dari yang diharapkan pada akhir tahun 2022, yang memberikan ruang bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Sinyal hawkish apa pun dari bank sentral cenderung negatif untuk aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas. Pasar juga sedang menunggu angka nonfarm payroll pada bulan Januari minggu ini.

Harga emas spot naik 0,1% di $1.929,95/oz, sedangkan  emas berjangka stabil di sekitar $1.928,64/oz pukul 07.20 WIB.

Fokus minggu ini juga tertuju data pertumbuhan ekonomi dan inflasi kuartal IV dari Zona Euro, yang akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu. Tanda-tanda perlambatan yang nyata di wilayah ini, terutama Jerman yang merupakan negara ekonomi kuat, dapat mendorong permintaan safe haven untuk emas.

Logam mulia diuntungkan oleh meningkatnya kekhawatiran akan resesi global tahun ini, saat trader juga keluar dari Dolar untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga yang lebih lambat oleh Federal Reserve.

Namun reli emas terhenti di level tertinggi sembilan bulan setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih dari yang diharapkan pada kuartal IV, mengindikasikan bahwa negara ini masih tetap tangguh meskipun inflasi tinggi dan suku bunga naik.

Hal ini juga mendorong dolar, kendati greenback masih berada di dekat posisi terendah sembilan bulan pada hari Senin.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga naik tipis sebagai antisipasi terhadap pasar China yang akan memulai kembali perdagangan setelah libur selama seminggu.

Tembaga naik 0,1% di $4,2390, setelah mematahkan kenaikan lima minggu beruntun minggu lalu.

Sejumlah data ekonomi China juga ditunggu minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai negara importir tembaga terbesar di dunia, setelah baru-baru ini melonggarkan sebagian besar tindakan anti-COVID. Pembukaan kembali ekonomi China diperkirakan akan meningkatkan permintaan tembaga global, yang pada gilirannya dapat menguntungkan harga logam merah tersebut.

Ekspektasi pasokan tembaga yang lebih ketat juga menguntungkan harga, setelah penambang MMG Ltd (HK:1208) mengisyaratkan potensi gangguan produksi di tambang Peru karena terjadi kerusuhan sipil di negara tersebut - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Kamis, 26 Januari 2023

Rifan Financindo - Emas Stabil Di High 9 Bulan Di Tengah Kekhawatiran Resesi, Tembaga Naik

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil di dekat level tertinggi sembilan bulan pada hari Rabu tatkala kekhawatiran akan resesi yang membayangi membuat permintaan safe haven tetap tinggi, sementara harga tembaga naik karena ekspektasi bahwa pemulihan permintaan China akan membantu mengimbangi perlambatan konsumsi di negara-negara lain.

Harga emas naik melampaui penurunan di pasar saham, saat permintaan safe haven untuk logam ini melampaui permintaan dolar di tengah meningkatnya ekspektasi Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Emas spot datar di $1.937,64/oz, dan emas berjangka naik 0,2% ke $1.938,35/oz. Harga spot logam mulia mempersempit selisih dengan kontrak berjangka, menjelang berakhirnya kontrak berjangka tersebut di bulan Februari.

Emas telah mengalami penurunan sejak pertengahan Desember di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih kecil, kala pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang mendingin di negara tersebut. Harga juga diperdagangkan sekitar $140 di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada tahun 2020.

Kerugian baru ini di Wall Street, menyusul sejumlah laporan keuangan perusahaan yang lemah, juga memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya mendorong permintaan emas.

Harga emas juga telah jauh mengungguli harga logam mulia lainnya sepanjang tahun ini. Emas naik sekitar 6%, sedangkan perak dan platinum masing-masing turun lebih dari 1%.

Reli logam mulia ini sebagian besar dipicu oleh data yang mengindikasikan inflasi AS menurun lebih dari yang diperkirakan selama beberapa bulan terakhir, yang kemungkinan akan mengundang kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh the Fed. Pasar secara luas memperkirakan kenaikan 25 basis poin oleh the Fed di bulan Februari, dan potensi jeda dalam siklus kenaikan suku bunga bank sentral dalam beberapa bulan mendatang.

Fokus minggu ini data PDB kuartal IV AS untuk mengukur seberapa besar pertumbuhan melambat menjelang akhir tahun 2022, terutama karena dampak kenaikan suku bunga tajam dan inflasi yang relatif lebih tinggi mulai terasa.

Di antara logam industri, harga tembaga berada di level tertinggi lebih dari tujuh bulan di tengah ekspektasi pemulihan tajam permintaan China tahun ini, karena negara ini baru saja pulih dari pembatasan COVID-19 selama tiga tahun.

Tembaga kadar tinggi naik 0,1% di $4,2672, diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak pertengahan Juni.

Namun, pasar tetap tidak yakin mengenai waktu pemulihan ekonomi China, pasalnya negara ini tengah menghadapi wabah COVID-19 yang terburuknya - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Jumat, 20 Januari 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Di Tengah Ketidakpastian Resesi, Tembaga Turun Hari Ini

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik dan berada di level tertinggi sembilan bulan pada hari Jumat setelah reli kencang di sesi sebelumnya, dan menuju kenaikan minggu kelima berturut-turut di tengah bangkitnya permintaan safe haven dan meningkatnya ketidakpastian atas arah kebijakan moneter AS.

Harga logam mulia melonjak hampir 1,5% pada sesi sebelumnya, menguat bersamaan dengan turunnya pasar saham saat pendapatan perusahaan yang turun dan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan menimbulkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang membayangi.

Komentar hawkish dari Federal Reserve juga membebani sentimen. Wakil Ketua Fed Lael Brainard mengatakan pada hari Kamis bahwa suku bunga harus tetap tinggi meskipun ada tanda-tanda penurunan inflasi, mengingat tekanan harga masih mendekati level tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Komentarnya mencerminkan komitmen serupa dari pejabat Fed lainnya minggu ini.

Namun pasar tetap tidak yakin di mana suku bunga AS akan mencapai puncaknya, mengingat para pejabat The Fed menawarkan pandangan yang berbeda mengenai tingkat suku bunga, mulai dari di bawah 5% hingga mendekati 6%.

Emas spot naik 0,08% di $1,933.82/oz pukul 08.31 WIB, dan emas berjangka terus naik 0,58% ke sekitar $1,935.05/oz menurut data Investing.com. Kedua instrumen tersebut diperdagangkan mendekati level tertinggi April 2022, dan akan naik sekitar 0,6% minggu ini.

Harga emas telah turun sejak data menunjukkan penurunan inflasi AS yang berkelanjutan, yang kemungkinan akan mengundang langkah yang kurang hawkish oleh Fed tahun ini. Prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil membawa banyak kelegaan bagi harga emas, yang diguncang oleh kebijakan The Fed yang hawkish pada tahun 2022.

Prospek resesi global juga mendorong permintaan safe haven untuk emas dalam beberapa minggu terakhir, di tengah berbagai peringatan bahwa ekonomi utama dapat mengalami kontraksi tahun ini.

Di antara logam industri, harga tembaga turun di awal perdagangan Asia, tetapi juga menuju kenaikan lima minggu berturut-turut saat berlanjutnya optimisme atas pemulihan ekonomi di China.

Tembaga turun 0,2% di $4,2408, tetapi naik 0,6% minggu ini.

Logam merah telah menguat tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya spekulasi pemulihan ekonomi di China, setelah negara importir tembaga terbesar di dunia itu mulai mengurangi sebagian besar tindakan anti-COVID pada bulan Desember.

Namun, kenaikan logam merah baru-baru ini tertahan oleh meningkatnya kekhawatiran akan resesi tahun ini - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com